Rekonsiliasi Atau Show Habibie
Edisi: 15/23 / Tanggal : 1993-06-12 / Halaman : 25 / Rubrik : NAS / Penulis : ABS
LANGKAH politik Habibie sudah tercium sejak munculnya ICMI di Malang tahun 1990. Ia tak sekadar menggaet dan "melokalisasi" sejumlah kekuatan Islam, baik dari kalangan birokrasi, kaum cendekiawan, maupun sejumlah aktivis ke dalam satu wadah. Tapi dia bisa pula mengakomodasi barisan Islam yang ada di dalamnya, dari tokoh seperti Nurcholish Madjid dan Emil Salim sampai mereka yang dikenal alot seperti Sahirul Alim, Ismail Sunny, dan Imaduddin Abdulrahim ketiganya pernah ditahan.
Sejak itu kekuatan Islam mulai diperhitungkan, dan organisasi ICMI memberi harapan baru pada sejumlah tokoh keras lain seperti H.M. Sanusi, A.M. Fatwa, dan Abdul Qadir Djaelani, yang hingga kini meringkuk di LP Salemba. Susunan anggota MPR, yang oleh Qadir Djaelani divonis 18 tahun penjara disebut ijo royo-royo itu boleh dibilang merupakan lembaran baru di pentas politik Indonesia. "Ya, sekarang umat Islam lebih diberi kesempatan," kata…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?