Gugatan Panembahan Rendra

Edisi: 41/16 / Tanggal : 1986-12-06 / Halaman : 42 / Rubrik : MD / Penulis :


SETELAH Panji Reso berhasil mencapai puncak kekuasaan dan mengangkat dirinya menjadi Panembahan, ia pun dibunuh. Ini akhir drama Rendra yang dipentaskan Agustus lalu di Istora Senayan, Jakarta. Namun, di luar panggung, ternyata ceritanya berlanjut. Rendra, yang memerankan Panembahan Reso itu, Kamis pekan lalu menyatakan akan menggugat dua media massa: harian sore Wawasan, yang terbit di Semarang dan Buana Minggu, koran mingguan terbitan Jakarta.

Dalam suatu jumpa pers, Rendra dan sejumlah anak buahnya mengumumkan gugatan didampingi Adi Dharmawan, S.H., penasihat hukumnya. "Saya bisa menerima kritik yang kasar, kritik yang keras, yang sinis ataupun yang sarkartis. Semua saya anggap sebagai dorongan berpikir ke arah kemajuan. Tetapi saya akan melawan fitnah yang merusakkan suasana kreatif saya," begitu Rendra membacakan pernyataan terbuka yang diberi judul "Rendra Membantah Fitnah".

Bermula dari berita Wawasan 2 Oktober. Di halaman pertama dimuat berita empat kolom, setelah pementasan Panembahan Reso, Rendra ingkar janji membayar honor anak buahnya. Berita ini, dilihat dari bentuk jadinya, merupakan hasil kerja jurnalistik yang cukup baik.

Lihat saja. Sejumlah orang Bengkel dikutip…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

T
Televisi dan Bahasa Isyarat
1994-05-14

Dengan siaran berita dalam bahasa isyarat, dua stasiun televisi mengukir jasa untuk tunarungu. tapi yang…

"
"Diabetes" dan Pasien Diabetes
1994-05-14

Tirasnya 5.000 eksemplar, pasarnya 3 juta orang, dan pengasuhnya para dokter spesialis kencing manis. isinya:…

K
Karena Foto atau 20% Saham?
1994-04-16

Setelah ada teguran dan cekcok foto, pemimpin redaksi dan beberapa wartawan harian merdeka dikenai phk.…