Kembalinya Si Warga Haram
Edisi: 15/23 / Tanggal : 1993-06-12 / Halaman : 31 / Rubrik : NAS / Penulis : ATG
KAWASAN Mindanao dikenal sebagai wilayah yang bergolak di Filipina Selatan. Di sana ada gerakan Front Pembebasan Nasionalis Moro, yang selama bertahun-tahun menginginkan kemerdekaan. Di sana pula bergerak gerilyawan komunis. Ternyata, di kepulauan yang bersebelahan dengan Kepulauan Sangir-Talaud, Sulawesi Utara, itu juga bermukim sekitar 10.000 orang Indonesia.
Mereka diperkirakan keturunan para nelayan Sangir-Talaud yang terdampar belasan tahun silam. Sulit bagi mereka untuk pulang ke kampung, karena perahu tradisional mereka tak kuat melawan arus. Maka, mereka memilih tinggal di sana dan kawin-mawin dengan penduduk setempat. Meski sudah bercucu-cicit dan hidup di wilayah Filipina, mereka tetap memilih kewarganegaraan Indonesia.
Oleh pemerintah Filipina, menurut sumber di Konsulat Jenderal Filipina di Manado, mereka memang dianggap sebagai pendatang haram. Pemerintah Filipina selama ini mendiamkan saja karena kehadiran mereka dirasakan tak menimbulkan banyak gangguan. Hanya saja, "Mereka juga tak…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?