Menanti Kehadiran Bangsa Singapura
Edisi: 43/16 / Tanggal : 1986-12-20 / Halaman : 31 / Rubrik : LN / Penulis :
SEBUAH kekhawatiran baru muncul di Singapura, setelah Presiden Israel Chaim Herzog pergi. Dalam ceramahnya di Universitas Nasional Singapura, Jumat pekan silam, Perdana Menteri Lee Kuan Yew berucap getir, "Kaum Melayu-Singapura tidak lagi bertindak sebagai bangsa Singapura."
Mengapa? Lee lalu mengungkapkan hasil pengumpulan pendapat yang membuatnya gundah. Seminggu sebelum kedatangan Presiden Herzog, tepatnya 8-11 November, disebarkanlah sejumlah kuesioner. Pertanyaannya sederhana, "Setujukah Anda dengan kunjungan kepala negara Israel ke Singapura?" Sepekan setelah kunjungan yang banyak mendapat kecaman, 19-26 November, pertanyaan yang sama diajukan kembali.
Hasil pengumpulan pendapat pertama menunjukkan, 51 persen kaum Muslim di negeri berpenduduk 2,5 juta jiwa ini tak menolak kehadiran Herzog. Sementara itu, di antara kaum pemeluk kepercayaan lainnya, sikap yang sama mendapat porsi lebih tinggi, 76 persen. Namun, hasil pengumpulan pendapat berikutnya menunjukkan kecenderungan sebaliknya bagi responden pemeluk agama Islam. Mereka yang bersikap setuju ternyata tinggal 22 persen. Kecenderungan ini memang tidak terdapat di antara kaum non-Muslim. Justru untuk kelompok terakhir ini terlihat kenaikan satu persen, menjadi 77 persen.
Perbedaan persepsi di…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Serangan dari Dalam Buat Arafat
1994-05-14Tugas berat yasser arafat, yang akan masuk daerah pendudukan beberapa hari ini, adalah meredam para…
Cinta Damai Onnalah-Ahuva
1994-05-14Onallah, warga palestina, sepakat menikah dengan wanita yahudi onallah. peristiwa itu diprotes yahudi ortodoks yang…
Mandela dan Timnya
1994-05-14Presiden afrika selatan, mandela, sudah membentuk kabinetnya. dari 27 menteri, 16 orang dari partainya, anc.…