Misteri Natal

Edisi: 43/16 / Tanggal : 1986-12-20 / Halaman : 95 / Rubrik : KL / Penulis : KLEDEN, IGNAS


HARI raya adalah hal yang dikenal dalam tiap kebudayaan dan tiap masyarakat. Tentu saja bukan karena makan besar dan hura-hura begitu penting. Tetapi karena rutin yang tak berkeputusan, akhirnya merupakan beban yang tak tertanggungkan. Manusia bukanlah Arbeitstier, kuda beban yang harus bekerja tanpa jeda.

Maka, hari raya adalah istirahat kebudayaan. Pada hari-hari seperti itu, otot barangkali akan bekerja sama kerasnya seperti pada hari dinas, tetapi ketegangan pikiran dilenturkan, nilai-nilai yang dalam hari-hari kerja dipandang demikian serius sekarang boleh diremehkan bahkan ditertawakan. Tujuan dan kepentingan, yang dikejar mati-matian di kantor, di pasar, atau di pabrik, sekarang boleh dilupakan dan dianggap tidak penting -- untuk sementara waktu.

Hari raya merupakan saat manusia berganti kulit: dari homo faber (yang rajin bekerja dan berkeringat) menjadi homo ridens (yang tertawa, ria, dan jenaka). Pada saat orang boleh tertawa sebebas-bebasnya, rutin dipatahkan. Ada suatu kemerdekaan khusus yang dicoba direbut…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

O
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14

Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…

K
Kekerasan Polisi
1994-05-14

Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…

B
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16

Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…