Ancaman Punah Lewat Tombolo
Edisi: 48/15 / Tanggal : 1986-01-25 / Halaman : 79 / Rubrik : LIN / Penulis :
WAH, saya hampir pingsan ditempeleng," ujar Madsoi, 30, pengawas Cagar Alam Pulau Dua, yang tahun lalu dapat hadiah Kalpataru. Masalahnya? "Gara-gara saya menegur pemburu itu," ujarnya lagi. Madsoi, bercelana dan kemeja dril serta di kepalanya bertengger topi pet, tak berhasil mencegah pemburu tentu saja pemburu liar -- untuk tidak memasuki kawasan larangan. Orang tersebut, "Saya yakin orang kota dan bukan orang sembarangan," kata Madsoi.
"Terus terang, kami kewalahan menghadapi para pengunjung," ujar Madsoi lagi, Apalagi kalau datangnya berombongan." Akibatnya, Cagar Alam Pulau Dua tak punya pertahanan lagi. Empat orang yang berjaga secara bergiliran tak kuasa mencegah masuknya pengunjung ke pulau yang sering diberi julukan "istana burung". Lebih-lebih di hari libur, orang-orang malah sengaja "piknik" ke pulau cagar alam itu.
Pulau Dua yang mestinya terlarang untuk dikunjungi orang itu sejak 1978, pantai selatannya menyatu dengan Pulau Jawa. Tetumbuhan pantai pun (avicennia marina) tumbuh dengan subur di kawasan baru itu. Dalam waktu singkat, terjelmalah hutan pantai dengan pepohonan setinggi 4-5 m, tempat ideal untuk berbagai burung…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Indorayon Ditangani oleh Labat Anderson
1994-05-14Berkali-kali lolos dari tuntutan lsm dan protes massa, inti indorayon kini terjerat perintah audit lingkungan…
Bah di Silaut dan Tanahjawa
1994-05-14Dua sungai meluap karena timbunan ranting dan gelondongan kayu. pejabat menuding penduduk dan penduduk menyalahkan…
Daftar Dosa Tahun 1993
1994-04-16Skephi membuat daftar hutan dan lingkungan hidup yang mengalami pencemaran berat di indonesia. mulai dari…