Polisi Membongkar Polisi
Edisi: 44/16 / Tanggal : 1986-12-27 / Halaman : 45 / Rubrik : SEL / Penulis :
MIAMI adalah sebuah rahasia umum. Kota di Negara Bagian Florida, Amerika Serikat ini nyaris dikuasai oleh pedagang obat bius. Dalam satu tahun, diperkirakan omset perdagangan gelap itu mencapai nilai US$ 24 milyar. Di situ, banyak polisi punya kerja rangkap: menjadi perampok. Tapi, memang, selama ini, hal itu tak terbukti secara nyata. Bila memang ada seorang polisi dipecat, masih bisa dilihat hanya sebagai sebuah kasus.
Apalagi bagi orang di luar Miami. Kota dan daerah Sungai Miami, dalam pikiran mereka, tentulah dijaga oleh polisi-polisi sejenis Sonny Crockett dan Tubbs. Itulah dua nama tokoh film serial berjudul Miami Vice, yang kini mengisi acara televisi di lebih dari 60 negara (di Indonesia, film ini baru beredar dalam kaset video).
Dengan Ferrari hitamnya, dengan sikap kasarnya yang cocok untuk menghadapi kekerasan, ditemani Tubbs, si kulit hitam yang sungguh tak romantis, tiap minggu pasangan itu sukses selalu. "Angkat tangan," -- maka seorang penjahat atau sebuah gang pengedar obat bius terkalahkan.
Tapi kemudian terjadilah ini. Malam, 27 Juli tahun lalu, di pangkalan kapal Jones. Selusin orang bersenjata menyerbu kapal Mary C yang sedang berlabuh. Mereka mengambil sejumlah kokain seharga US$ 7 juta, dan meninggalkan tiga awak kapal terapung mati. Dan orangora'ng bersenjata itu adalah polisi yang malam itu bukan sedang bertugas. Artinya, penyerbuan ini untuk kepentingan mereka sendiri. Kini, polisi perampok itu diadili. Lalu, terungkaplah berbagai kasus kejahatan -- bukan cuma penjahat korbannya -- yang dilakukan oleh polisi Miami. Rahasia umum itu bukan lagi rahasia. Kisah berikut disajikan The Sunday Times Magazine, 23 November lalu, merupakan hasil investigasi empat wartawan internasional majalah tersebut.
* * *
Berbeda dengan kotanya, Sungai Miami menyimpan catatan sejarah yang panjang, dan goresannya membekas dalam. Sedikitnya, 3.000 tahun sebelum orang Eropa pertama "menemukan" Florida, sungai itu sudah menjadi jalan utama armada sampan orang Indian. Sisi menyisi tebingnya adalah lokasi perkampungan dan pemakaman Indian masa prasejarah. Dan, lama kemudian, kedua sisi Sungai Miami menjadi kawasan permukiman sementara kaum misionaris Spanyol yang datang menawarkan kekristenan.
Lalu, pada giliran masing-masing, tentara Spanyol, Inggris, dan AS mendirikan benteng-bentengnya di mulut sungai. Ketika orang Indian akhirnya dihalau jauh, kaum pionir Amerika menggerakkan kilang-kilang dengan aliran sungai itu.
Kini, Miami tampil dalam sosok yang lebih gemerlap, dan tetap jantung sebuah sungai yang sibuk. Kapal-kapal tua dari Kepulauan Bahama, Honduras, dan Haiti, serta sejumlah tongkang dari Amerika Latin, datang, berlabuh, dan berangkat lagi. Tempat ini juga aman bagi beberapa kapal pesiar mewah, dan bahkan untuk perahu-perahu layar bertiang tiga yang memerlukan pengisian air dan makanan serta reparasi. Di samping itu, juga pelabuhan bagi perahu nelayan yang beroperasi di perairan Gulf Stream. Dan, ini dia, juga ajang yang aman bagi kaum penyelundup obat bius.
Perdagangan obat bius bisnis terbesar Miami. Dan berjalan dengan leluasa. Obat terlarang itu masuk melalui berbagai cara. Diangkut dengan pesawat kecil yang mendarat di dataran luas berpaya-paya. Atau dengan penerbangan umum lewat bandara internasional Miami. Ada pula yang memakai perahu-perahu motor berkecepatan tinggi, yang menaikkan muatan di beratus-ratus tempat terpencil di sepanjang pantai selatan Florida.
Luis "Kojak" Garcia memulai bisnis obat biusnya di pangkalan perahu Alonso di tepi sungai itu, dan hampir selama tiga tahun memasukkan mariyuana, Quaalude dan, lalu, kokain. Pengangkutan barang-barang terlarang itu dijadwalkan secara teratur sampai ia memutuskan hubungan dengan pemerintah AS, dan pensiun pada 1983. Ia kemudian tahu, hampir semua pangkalan perahu, atau pangkalan kapal pesiar, dermaga, atau tempat pendaratan darurat mana pun, ternyata, dapat ia tentukan sebagai "sarang obat bius". Dari tempat-tempat inilah benda celaka itu dimasukkan.
Adalah menjadi rahasia umum apa yang terjadi di Sungai Miami, di malam hari. Di sini, tak dikenal yang disebut penjaga malam. Bahkan pangkalan kapal yang dikenal patut pun -- misalnya yang menjadi bengkel servis kapal-kapal patroli bea & cukai AS -- tidak mempekerjakan penjaga malam. Maka, apa yang terjadi di sana, ketika sebagian besar orang jatuh lelap, tak seorang pun tahu. Kalau pun ada yang berjaga-jaga, biasanya mereka tak berdaya.
Demikianlah, pada malam 27 Juli tahun silam, lebih dari selusin orang -- beberapa di antaranya bersenjata -- memaksa masuk ke pangkalan kapal Jones. Mereka mendaratkan sebuah perahu motor berukuran 40 kaki. Dan petugas, yang kebetulan terjaga, hanya mampu mencatat dalam buku laporan, "Polisi menggerebek Mary C pada pukul 2 malam. Awak kapal kabur dengan berenang." Padahal, diketahui kemudian, tidak ada kegiatan resmi polisi di Sungai Miami malam itu. Celakanya, beberapa di antara enam awak Mary C tidak bisa berenang. Di kedalaman kurang dari enam kaki, di perairan yang hitam karena lapisan minyak itu, tiga di antaranya tenggelam.
* * *
Pemilik Mary C tersembunyi di balik dokumen dan alamat palsu. Yang jelas, kapal tersebut dikelola oleh seorang Kuba-Amerika bernama Pedro Martinez.
Dalam masa Kuba pra-Castro, Martinez adalah perwira polisi, asisten dan tangan kanan Rafael Salas Canizares, kepala polisi dan salah seorang pejabat rezim Presiden Batista. Inilah mengapa Martinez termasuk di antara kelompok pengungsi pertama yang hengkang dari Kuba begitu Castro berkasa. Di Amerika, ia menikah dua kali, menjadi ayah empat anak, dan mulai berwiraswasta dengan spesialisasi hiasan langit-langit rumah. Lalu, ini: memperdagangkan kokain.
Martinez memiliki atau mengelola enam kapal curah. Semuanya kapal besi, seperti halnya Mary C, dan selama ini lalu lalang dengan aman dari dan ke Kepulauan Bahama, bermuatan kokain untuk ditumpahkan di Florida.
Keberhasilannya sebagai penyelundup sebagian karena kelihaiannya menyarukan bagian-bagian tersembunyi di dalam kapalnya. Untuk penataan ruang itu…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…