Bahaya Di Teluk Jakarta
Edisi: 51/14 / Tanggal : 1985-02-16 / Halaman : 71 / Rubrik : LIN / Penulis :
HEBOH empat tahun yang lalu tentang pencemaran perairan Teluk Jakarta (TEMPO, 15 Agustus 1981) rupanya telah mengundang dua peneliti dari IPB untuk menengok teluk yang bukan saja sebagai sumber ikan dan tempat rekreasi, tapi juga tong sampah dari berbagai bahan buangan penduduk Jakarta.
Kedua doktor baru ini telah meneliti dua aspek yang berbeda. Disertasi Harpasis S. Sanusi berjudul Akumulasi Logam Berat Hg dan Cd pada Tubuh Ikan Bandeng dan Anugerah Nontji tentang Biomassa dan Produktivitas Fitoplankton di Perairan Teluk Jakarta dan Kaitannya dengan Faktor-Faktor Lingkungan.
Sanusi, yang promosinya berlangsung Januari lalu (juga Nontji), berpendapat bahwa pencemaran logam berat Hg (air raksa) dan Cd (merkuri) memang belum dalam taraf membahayakan. "Tapi karena penyakit yang ditimbulkan logam berat ini mempunyai masa inkubasi yang lama, sekitar 3-10 tahun," demikian Sanusi, usaha penanggulangannya sebaiknya diperketat secara dini untuk kawasan Jabotabek.
Logam berat…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Indorayon Ditangani oleh Labat Anderson
1994-05-14Berkali-kali lolos dari tuntutan lsm dan protes massa, inti indorayon kini terjerat perintah audit lingkungan…
Bah di Silaut dan Tanahjawa
1994-05-14Dua sungai meluap karena timbunan ranting dan gelondongan kayu. pejabat menuding penduduk dan penduduk menyalahkan…
Daftar Dosa Tahun 1993
1994-04-16Skephi membuat daftar hutan dan lingkungan hidup yang mengalami pencemaran berat di indonesia. mulai dari…