Isyarat Bisu Tagore Di Museum Gajah
Edisi: 14/15 / Tanggal : 1985-06-01 / Halaman : 33 / Rubrik : SR / Penulis :
"ORANG selalu menanyakan arti gambar-gambar saya," kata Tagore suatu kali. "Saya hanya diam sebagaimana lukisan-lukisan itu."
Rabindranath Tagore (1861-1941), pujangga besar dari India, orang Asia pertama yang memenangkan Hadiah Nobel untuk kesusastraan, menganggap bahwa tugas luklsan adalah berekspresi, bukan menjelaskan.
Maka, adalah seekor kijang di antara semak dan pepohonan di hutan yang gelap, dan secercah langit tampak kuning hangat. Atau sepotong topeng yang dmgm muram, hanya bibir, mata, dan hidung yang bercahaya. Lalu sekuntum bunga lengkap dengan benang sannya berlatar arsiran. Dan sebuah pemandangan yang sama sekali terbentuk dari arsir hitam pada kertas putih yang membentuk pohon-pohon dan sungan Semuanya 26 karya, dipamerkan di Museum Pusat, Jakarta, 25-29 Mei ini.
Penyair yang suka menyanyikan kehidupan orang biasa dalam puisi-puisinya ini baru dalam dasawarsa terakhir hidupnya bersungguh-sungguh melukis. Persisnya, antara tahun 1928 dan 1940, pena dan tintanya tak hanya menghasilkan karya sastra tapi juga seni rupa. Pada akhir…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Dunia Kanak-Kanak dalam Dua dan Tiga Dimensi
1994-04-16Pameran faizal merupakan salah satu gaya yang kini hidup di dunia seni rupa yogyakarta: dengan…
Yang Melihat dengan Humor
1994-04-16Sudjana kerton, pelukis kita yang merekam kehidupan rakyat kecil dengan gaya yang dekat dengan lukisan…
Perhiasan-Perhiasan Bukan Gengsi
1994-02-05Pameran perhiasan inggris masa kini di galeri institut kesenian jakarta. perhiasan yang mencoba melepaskan diri…