Suku Bunga & Kekhawatiran Nasional
Edisi: 14/15 / Tanggal : 1985-06-01 / Halaman : 70 / Rubrik : EB / Penulis :
BANK seperti masih belum kenyang menelan rupiah. Lihat saja, sampai pekan ini, pelagai lembaga kelangan masih tetap memasang suku bunga deposito tinggi. Tapi, berbeda dengan saat deregulasi perbankan 1 Juni 1983, penarikan rupiah oleh bank-bank pemerintah, sejak pertengahan tahun lalu, mulai menunjukkan tanda-tanda mengetat.
Perkembangan itu menarik diamati, terutama sesudah bank pemerintah dibebaskan menetapkan suku bunga deposito sendiri lewat kebijaksanaan deregulasi. Pengalaman menunjukkan, untuk menyedot rupiah, tidak cukup dengan menawarkan suku bunga tinggi. Pada bulan Oktober 1984, misalnya, BNI 1946 berusaha mengambil rupiah lebih besar dengan menaikkan bunga deposito berjangka setahun dari 18,75% jadi 20%.
Hasilnya ternyata tidak memuaskan. Menurut direktur utama BNI 1946, Somala Wiria, "Pada periode itu rupiah ternyata sulit dicari." Bahkan pada bulan sebelumnya, bank -- yang biasanya mudah mencari dana di pasar uang dengan harga 20% setahun untuk pinjaman semalam -- sampai kalang kabut untuk mendapatkannya. Kalaupun ada, mereka harus membayarnya dengan harga…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…