"ancaman" Kiai As'ad
Edisi: 17/15 / Tanggal : 1985-06-22 / Halaman : 13 / Rubrik : NAS / Penulis :
MENJELANG pukul 20.00 Rabu pekan lalu, sebuah sedan putih muncul di rumah Menteri Dalam Negeri Soepardjo Roestam di kompleks Gatot Subroto, Jakarta. Penumpangnya empat orang: Kiai As'ad Syamsul Arifin, Mahbub Djunaidi, Anwar Nuris, dan Zachrowi Musa, sekretaris pribadi Kiai As'ad. Seperti biasanya, Kiai As'ad, pimpinan pesantren Salafiyah Syafiiah di Situbondo, Jawa Timur, itu mengenakan pakaian khas: serban putih yang menutup kopiah putih, baju putih, serta sarung putih.
Mula-mula pertemuan berlangsung antara Mendagri, Kiai As'ad, dan Mahbub. Kemudian sekjen Depdagri Aswismarmo ikut serta. Usai pertemuan, yang berlangsung selama satu jam itu, Kiai As'ad pulang sambil membawa bungkusan, yang konon berisi bingkisan Lebaran berupa sarung pelekat dari Soepardjo Roestam.
Mahbub menjelaskan, dalam pertemuannya dengan Mendagri, Kiai As'ad menyampaikan pendiriannya tentang konflik PPP. "Pendirian Kiai yang maksimum: Naro harus out. Sedangkan yang minimum, Naro bisa tetap dipertahankan, tapi bukan lagi sebagai figur yang dominan. Artinya, ia tidak bisa otoriter seperti sebelumnya," kata Mahbub. Caranya lewat pembentukan sebuah presidium atau pimpinan kolektif. Untuk itu, harus di lakukan pergantian…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?