Nasionalistis Versi Usri
Edisi: 17/15 / Tanggal : 1985-06-22 / Halaman : 15 / Rubrik : NAS / Penulis :
BERMAIN tenis pada Hari Kebangkitan Nasional ternyata bisa dituding tidak nasionalistis dan dipermalukan di depan umum. Itu terjadi di Pare, ibu kota Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Pagi itu, 20 Mei 1985, seperti biasanya sejumlah orang berlatih tenis di lapangan tenis yang terletak di halaman Kawedanan Pare. Sekitar pukul 8 latihan diakhiri, dan beberapa pemain pulang, hingga tinggal Seno Hadisubroto, sang pelatlh, serta tiga pemain, yang kebetulan warga keturunan Cina, membenahi peralatan.
Mendadak, sekitar pukul 8.15 datang rombongan bupati Kediri Usri Sastradiredja, yang rupanya dalam peralanan ke tempat upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional yang diadakan di stadion Candabirawa, lebih kurang satu setengah kilometer dari kawedanan tersebut. Melihat beberapa orang yang habis berlatih, Bupati menghampiri mereka.
Menurut beberapa saksi mata, Bupati Usri tampak gusar, dan memanggil sang pelatih. Ia menanyakan nama dan pekerjaannya. Pak Bupati lalu memanggil ketiga pemain tenis yang tersisa, memegang kemeja salah seorang di antaranya dan mengguncang-guncangkannya. Tidak cukup dengan itu, Bupati juga melemparkan sebatang rokok menyala yang diisapnya ke arah seorang lainnya. "Pak Bupati marah dan menyebut mereka 'Cina-Cina…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?