Dari Tebu Pulang Ke Tebu
Edisi: 17/15 / Tanggal : 1985-06-22 / Halaman : 32 / Rubrik : ILT / Penulis :
KALAU ada tenaga ahli yang terus-menerus bergelut dengan masalah energi di pabrik gula, mungkin Abel Silalahi orangnya. Tahun lalu, misalnya, rektor Institut Teknologi Nasional (ITN), Malang, itu merancang alat pengering yang mampu meningkatkan nilai opak ampas tebu (TEMPO, 7 Juli 1984). Kini, insinyur pertama lulusan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (1970) itu mengumumkan penemuannya: instalasi pengering dan pembuat arang ampas tebu.
Memiliki pengalaman kerja 25 tahun di beberapa pabrik gula di Indonesia, Abel, 55 sempat pula melakukan penelitian di Australia dan Hawaii. "Ternyata, instalasi seperti yang saya rancang ini belum ada di kedua tempat itu," katanya kepada M. Baharun dari TEMPO, pekan lalu. Menurut perhitungan Abel, dengan instalasinya ini devisa negara bisa dihemat sekitar Rp 41 milyar setahun.
Hingga 1954, pabrik-pabrik gula di Indonesia menggunakan bahan bakar ampas tebu dan kayu-kayuan, dengan teknologi pemerasan yang menghasilkan kadar air hanya 47%. Setelah itu, pabrik gula mulai menggunakan bahan bakar minyak bumi residu. Dalam penelitian Abel di 60 pabrik gula, hingga 1982,…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Ekornya pun Bisa Menembak
1994-05-14Dalam soal ekonomi, rusia bisa dikelompokkan terbelakang. tapi teknologi tempurnya tetap menggetarkan barat. kini rusia…
Ia Tak Digerakkan Remote Control
1994-04-16Seekor belalang aneh ditemukan seorang mahasiswa di jakarta. bentuknya mirip daun jambu. semula ada yang…
Pasukan Romawi pun Sampai ke Cina
1994-02-05Di sebuan kota kecil li-jien, di cina, ditemukan bukti bahwa pasukan romawi pernah bermukim di…