Biara Para Pemberontakan Di ...
Edisi: 30/15 / Tanggal : 1985-09-21 / Halaman : 33 / Rubrik : SEL / Penulis :
"Namaku Popie Jopie Senang melawat ke berbagai negeri Dan begitu tiba di suatu ranah Aku spontan mencium tanah."
* * *
ITULAH sepenggal lirik lagu yang pada pekan pertama Mei silam menempati urutan kelima tangga lagu-lagu pop Belanda. Isinya jelas-jelas suatu sindiran yang nyelekit kepada Paus Johannes Paulus II: popie jopie - suatu ungkapan bahasa Belanda yang bisa punya arti "menjijikkan". Tetapi kata-kata ejekan bukan satu-satunya perlakuan buruk yang diterima Paus ketika mengunjungi Negeri Belanda selama empat hari, Mei yang lalu.
Campur tangan Vatikan untuk mendisiplinkan gereja Belanda yang terbiasa bebas telah menyebabkan umat Katolik di negeri itu bersikap memberontak dan tak dapat mengendalikan amarah. Walaupun Johannes Paulus kerap juga menghadapi perlakuan kurang menyenangkan dalam 25 perlawatannya terakhir di luar Italia, kunjungannya di Negeri Belanda terbilang perjalanan paling getir baginya.
Poll yang diselenggarakan oleh mingguan liberal Belanda Elseviers, yang kemudian dikutip majalah Time terbitan 13 Mei, menunjukkan bahwa 27% dari umat Katolik negeri itu menentang kunjungan Paus, sedangkan 43% lainnya tidak peduli. Sejumlah organisasi keagamaan telah jauh-jauh hari merencanakan pemboikotan kunjungan itu. Kelompok-kelompok yang bergabung memprotes tidak diikutsertakannya golongan progresif Katolik dalam pertemuan dengan Johannes Paulus merencanakan mengerahkan ribuan demonstran di dekat Den Haag. Di samping itu, sebuah perkumpulan yang beranggotakan 19.675 biarawati dan 8.100 biarawan sepakat tidak menyambut Paus. Ini adalah tindakan protes karena pembatalan rencana pertemuan Paus dengan teolog wanita yang mendukung ordinasi (pentahbisan wanita menjadi petinggi gereja).
Para pemimpin gereja Protestan juga membatalkan undangan pertemuan dengan Paus Johannes Paulus, seperti yang juga dilakukan para pemimpin Yahudi Belanda.
Pada kunjungan Paus, protes-protes itu telah meningkat menjadi insiden paling buruk. Di Utrecht, protes beralih menjadi vandalisme: jendela kantor komite perjalanan Paus dirusakkan, dan ruangan dalamnya disemprot dengan cat hijau. Di Amsterdam, dua orang muda ditahan karena mengibarkan poster yang menawarkan hadiah uang kontan bagi pembunuhan Paus. Menghadapi sikap permusuhan seperti itu, pemerintah Belanda mengerahkan 12 ribu petugas keamanan. Biayanya, US$ 3 juta, rekor paling tinggi yang pernah dikeluarkan negeri itu bagi pengamanan tamu negara di masa damai. Sekitar 80 polisi disiapkan untuk menjadi pengawal pagar betis bagi Paus. Sejumlah 42 penjinak bom dikerahkan untuk mengamankan gedung-gedung dari bahaya ledakan. Dan sejumlah helikopter diperlengkapi kamera televisi memonitor tindak-tanduk orang-orang yang berkerumun.
Keberangan khalayak Katolik Belanda terhadap pusatnya Roma kali ini bukan yang pertama-tama, dan bukan pula Johannes Paulus yang menanggungkannya lebih dulu. Pada akhir 1960-an, Paus Paulus VI sudah sadar akan sikap ekumenik umat Katolik Belanda dan evolusinya ke arah gereja bergaya Protestan. Umat awam yang membangkang bergabung dengan 30 ribu dewan lokal, yang membuat rekomendasi untuk uskup-uskup tentang kebijaksanaan gereja dalam hal peranan wanita dalam tugas kegerejaan, pendidikan seks, dan cara-cara gerejani yang lebih demokratis. Para uskup Belanda mentolerir teologi liberal dalam Katekismus Baru, yang banyak diperbin-cangkan dan mengundang kritik Roma. Pertemuan-pertemuan nasional Dewan Pastor menentang kebijaksanaan Vatikan terhadap pembatasan kelahiran dan perkawinan pastor. Roma tentunya khawatir, konflik-konflik itu akan berkembang ke pemisahan umat Katolik Belanda dari Roma.
Pada 1970, Paus Paulus mencoba menekan benih-benih pemberontakan dengan menata kembali hirarki kegerejaan. Ia mengangkat Adrianus Simonis yang konservatif menjadi uskup, dan menolak daftar nominasi yang diusulkan gereja Belanda. Pada 1983, Simonis, kini 53, menjadi uskup tertinggi nasional. Dan setelah kunjungannya, Johannes Paulus mengangkat Simonis menjadi kardinal pada 25 Mei silam.
Dalam pengangkatan para uskup pada tahap berikutnya, Roma…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…