Dari Mana Datangnya Kejeniusan
Edisi: 32/15 / Tanggal : 1985-10-05 / Halaman : 43 / Rubrik : SEL / Penulis :
BANYAK sekali perusahaan besar, melalui iklan-iklan yang mereka pasang, mengampanyekan kehebatan produk mereka dengan menghubungkannya dengan kejeniusan Albert Einstein. Soalnya jelas: sejak kematiannya 30 tahun yang lalu, Einstein dengan sempurna menjadi simbol kualitas manusia super yang kecerdasannya terhitung tanpa cacat. Sehingga, para pedagang sampai-sampai menghargainya dan "menjualnya" meski Einstein sendiri pada kenyataannya "pedagang" yang buruk yang tidak pernah bisa mengatur keuangannya dengan baik.
Tapi, apa yang membuat Einstein dan para jenius yang lain menjadi sedemikian pintar? Dalam memburu jawaban, para ilmuwan itu umumnya menempuh cara yang menurut mereka paling obyektif dan logis: mempelajari susunan otak Einstein.
Di antara para ilmuwan yang percaya pada otak itu, terdapatlah sekelompok neroanatomis - ahli anatomi saraf - yang bekerja di California. Mereka mencoba mencari otak Einstein di Missouri, yang disimpan dan diawetkan dalam sebuah kotak kardus di sebuah pendingin bir di Kansas. Para ahli saraf itu - yang dikepalai oleh Drs. Marian C. Diamond dan Arnold B. Scheibel - berhasil meyakinkan para dokter yang mengautopsi Einstein hingga mau mengirim empat potongan kecil otak Einstein untuk keperluan analisa secara mikroskopis. Para peneliti menemukan suatu jaringan yang boleh jadi memainkan peranan penting pada kejeniusan Einstein.
Penemuan-penemuan itu belakangan mengundang banyak perhatian dan kontroversi di kalangan ahli nerologi. Yang barangkali tidak diperhatikan pada kehebohan itu adalah sebuah sejarah panjang tentang penelitian otak orang-orang jenius, yang salah satu bagiannya adalah penelitian otak Einstein itu. Sejarah itu, yang meliputi juga bab-bab penelitian otak-otak cemerlang lain, seperti pemeriksaan-pemeriksaan terhadap otak Lenin, tokoh komunisme Rusia, barangkali membuka lebih banyak kenyataan tentang bagaimana kita begitu terkagum-kagum kepada kejeniusan, tentang kekuatan dan daya pesona para jenius yang membuat kita terpikat dan akhirnya bisa saja terpedaya. Kekaguman berlebihan, dan penentuan kejeniusan yang tidak jelas, kenyataannya tidak mampu mengungkapkan apa penyebab kejeniusan itu sendiri.
* * *
Pada 1925, setahun setelah kematian Lenin, pemerintah Soviet mengundang Prof. Oskar Vogt, direktur Institut llmu Otak Kaisar Wilhelm, Berlin, untuk meneliti otak bekas pemimpin besar Uni Soviet itu. Vogt bahkan akhirnya diminta mendirikan sebuah institut serupa di Moskow, yang tujuannya…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…