Dendam Untuk Penembakan Misterius
Edisi: 36/15 / Tanggal : 1985-11-02 / Halaman : 64 / Rubrik : KRI / Penulis :
KEMATIAN ayah dan dua orang kakak rupanya, sangat membekas dalam jiwa Prada Komaedi dari kesatuan Brigif di Srondol, Semarang. Soalnya, kematian mereka tidak wajar. Mayat ketiganya ditemukan di pinggiran desa tempat tinggal korban dengan bekas luka tembak di kepala. Penduduk menyebutnya sebagai korban penembakan misterius - pada tahun 1983 itu "Petrus" memang gencar mencari sasaran.
Komaedi curiga, kematian sang ayah, Markam, dan kedua saudaranya, Jauhari, 30, dan Karyono, 26, karena ulah tetangganya, Suparno, yang dikenal sebagai informan. Dendamnya menyala. Ia menyusun rencana untuk menghabisi Suparno. Ia meminta bantuan kenalannya, Serda Sulanto, 34, yang bertugas di Gombong, dan dua orang lain.
Akhirnya, memang, Suparno terbunuh. Dan hari-hari ini, Komaedi dan Sulanto diadili di Mahkamah Militer di Semarang. Oleh Oditur Letkol A.R. Haryo, keduanya dituduh berkomplot untuk melakukan suatu pembunuhan berencana. Dua orang lainnya - yaitu Slamet dan Sunardi, keduanya sipil, telah diadili lebih dahulu. Mereka masing-masing dijatuhi hukuman 8…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Genta Kematian di Siraituruk
1994-05-14Bentrokan antara kelompok hkbp pimpinan s.a.e. nabanan dan p.w.t. simanjuntak berlanjut di porsea. seorang polisi…
Si Pendiam Itu Tewas di Hutan
1994-05-14Kedua kuping dan mata polisi kehutanan itu dihilangkan. kulit kepalanya dikupas. berkaitan dengan pencurian kayu…
KEBRUTALAN DI TENGAH KITA ; Mengapa Amuk Ramai-Ramai
1994-04-16Kebrutalan massa makin meningkat erat kaitannya dengan masalah sosial dewasa ini. diskusi apa penyebab dan…