Mengawasi Tanggal Kedaluwarsa
Edisi: 41/15 / Tanggal : 1985-12-07 / Halaman : 82 / Rubrik : KSH / Penulis :
MAKANAN olahan yang dijual di pasar, misalnya yang kalengan, ternyata tak semuanya bisa dimakan. Biasanya bergantung pada mutunya. Tapi mutu suatu makanan, menurut Prof. F.G. Winarno, seorang ahli makanan, juga sangat bergantung pada tingkat sosial ekonomi masyarakat konsumennya. Ketua Yayasan Pangan itu mengutarakan, di Prancis mutu makanan yang sudah turun menjadi 80% dianggap tidak bisa dimakan lagi, dan tentu dibuang. Di Inggris, ransum yang mutunya ternyata 75% dan standar dianggap sisa.
Lalu bagaimana dengan makanan olahan di Indonesia? "Nah, kalau di Indonesia mutu makanan yang sudah menyusut sampai 50%-60% masih dikatakan baik," ujar Winarno, "sedangkan yang 40%-50%…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Awas, Olahraga dan Rapuh Tulang
1994-05-14Olahraga keras dan berlebihan bisa mengakibatkan rapuh tulang. pelari maraton, pebalet, atlet dayung, dan pelatih…
Dari Mana Raja Singa di Wamena?
1994-04-16Banyak penduduk pedalaman irian jaya ditemukan mengidap penyakit kelamin. sejumlah pria pernah diundang "pesiar" ke…
Cangkok Cara Tegalrejo
1994-04-16Rumah sakit tegalrejo semarang mencatat sukses mencangkok sumsum penderita talasemia. tanpa transfusi, pasien bisa hidup…