Benarkah Fatwa Pingsan

Edisi: 44/15 / Tanggal : 1985-12-28 / Halaman : 13 / Rubrik : NAS / Penulis :


SAMBIL sesenggukan, A.M. Fatwa mencucurkan air mata. Ingusnya mengalir, hingga beberapa kali mesti diusap dengan sapu tangan. Toh ia membaca terus pembelaannya. Suaranya keras sampai terdengar serak. Sesekali kedua tangannya diangkat tinggi. Tubuhnya bergoyang-goyang.

Namun, Fatwa membaca terus. "Ya Rabbana, wahai Tuhan kami. Janganlah Engkau jadikan kami sasaran fitnah bagi kaum yang zalim. Selamatkan kami dengan rahmat-Mu dari perbuatan tipu daya orang-orang yang kafir". Ia terdiam sebentar. Lalu membaca doa dengan tersendat. "Robbana dlolamnaa anfuusanaa". Terdiam lagi. Hakim anggota Abdul Razak membantu meneruskan "Wa inlam taghfirlanaa ...."

Tapi Fatwa tak menirukan. Malah matanya terpejam. Kepalanya menunduk menyerong ke kanan. Kedua tangannya yang semula memegang erat pinggiran mimbar, tempatnya membaca, terlepas. Terdengar ia mengucapkan "Allah", lalu tubuhnya terjungkal ke belakang. Pecinya terlepas. Tampaknya Fatwa pingsan. Hakim Abdul Razak langsung meloncat dan mengangkat kepala Fatwa. Hakim ketua B.E.D. Siregar cepat menyusul dan mengangkat bagian punggung Fatwa. Hakim lainnya, Sri Wati, juga Jaksa Soesilo Oeripto, tampak tarmangu kaget.

Fatwa pun dirubung. Ia segera digotong keruang poliklinik yang terletak di…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?