Kami Siap Masuk Kabinet
Edisi: 44/22 / Tanggal : 1993-01-02 / Halaman : 15 / Rubrik : NAS / Penulis :
KENDATI sudah duduk di kursi Wakil Ketua DPR/MPR, 'Buya' Ismail Hasan
Metareum, 63 tahun, masih tetap seperti dulu: mudah dihubungi dan ramah. Di
kawasan Joglo, di rumah pribadi anggota DPR miliknya yang jauh dari kebisingan
Jakarta, Ketua Umum Partai Bintang asal Pidie, Aceh, ini bicara soal
demokratisasi, SU-MPR, dan soal wakil presiden, kepada Toriq Hadad dan Iwan
Himawan dari TEMPO, Selasa pekan lalu. Petikannya:
; Dalam sidang-sidang Badan Pekerja MPR yang sedang berlangsung, banyak masalah
politik yang terpaksa 'dipending' karena pembahasan macet. Mengapa?
; Barangkali itu lantaran keterbukaan yang sudah digelindingkan sejak 1989, dan
kini terus meningkat. Arus demokratisasi juga seperti bergandengan tangan
dengan keterbukaan. Contohnya, pemberian konsep GBHN dari presiden kepada
semua OPP. Dalam konsep itu semua masalah yang tadinya ditolak…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?