Bukan Ini, Bukan Itu
Edisi: 46/14 / Tanggal : 1985-01-12 / Halaman : 74 / Rubrik : KI / Penulis :
SATU koran ibu kota yang berprestise pernah membuat kesalahan ketika mencetak judul berita. Seharusnya dikotomi, tetapi tercetak dikotori. Buru-buru diralat keesokan harinya. Wah, wah!
Tetapi apakah dikoromi itu? Ketua LBH Mulya Lubis suka menggunakan kata ini. Begitu pula para intelektual. Harus diakui, ini memang bukan bahasa sehari-hari. Menurut kamus John M. Echols dan Hassan Shadily, dikotomi berarti: pembagian dalam dua bagian, pembelahan dua, bercabang dalam dua bagian. Kita sering pula mendengar bahwa terjadinya dikotomi dalam manajemen biasanya adalah karena timbulnya kesalahpahaman.
Apakah bedanya dikotomi dan polaritas? Albert Low dalam bukunya Zen and Creative Management mengatakan bahwa dikotomi membelah dunia dalam dua bagian: ini atau itu. Pemahaman ini atau itu bahkan tertanam daiam kcrangka berpikir kita serta menjadi bagian dari logika. Aristoteles memformulasikan beberapa pola dasar…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
RISIKO ADALAH PELUANG
1993-02-13Robert plan, perusahaan asuransi spesialis risiko tinggi. kuatnya investigasi total atas setiap klaim. bagi kalangan…
Buruh Cina
1993-05-01Pengusaha indonesia makin banyak investasi di bidang manufaktur di cina dengan alasan upah buruh murah.…
Bunga
1993-05-08Pejabat indonesia melarang aparatnya mengirimkan karangan bunga sebagai ucapan selamat. para importir as mengeluh. mereka…