Di Sana Tidak Ada Lagi Waisyak

Edisi: 49/14 / Tanggal : 1985-02-02 / Halaman : 16 / Rubrik : NAS / Penulis :


TIDAK seperti dugaan banyak orang, candi Borobudur ternyata bukan tempat ibadat penganut agama Budha. "Itu adalah monumen kebesaran zaman keagungan umat Budha." kata Senosoenoto, 57, sekjen Perwalian Umat Budha Indonesia Pusat (Walubi). Perwalian ini merupakan federasi dari tujuh aliran Budha yang ada di Indonesia. "Pendapat bahwa Borobudur bukan tempat ibadat itu disepakati semua anggota Walubi," tambah Senosoenoto.

Menurut R.S. Soedjas, 67, dosen agama Budha di Universitas Gadjah Mada, buat umat Budha, Borobudur bukan candi, tapi thupa. Istilah candi, katanya, hanya dikenal di kalangan umat Hindu. Thupa (bahasa Sanskerta), selanjutnya disebut stupa, atau dalam bahasa Pali disebut dagoba (pagoda). "Borobudur adalah semacam monumen, untuk memperingati Sang Budha atau orang arhat (suci)," kata Soedjas.

Karena itu, sejak dulu sebetulnya Borobudur bukan tempat beribadat, tapi tempat pemujaan dan meditasi. Sedangkan yang dipandang sebagai tempat ibadat adalah candi Mendut, sekitar 3 km dari Borobudur.

Menurut Prof. Soekmono, Borobudur mungkin sekali dimaksudkan sebagai tempat ziarah, agar para penganut Budha dapat mencari pengetahuan yang tertinggi. Lorong-lorong yang mengitari seluruh bangunan dan tingkat-tingkat, dimaksudkan sebagai jalan untuk berkeliling sesuai dengan upacara. Dalam perjalanan ini…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?