Monopoli Dan Tuduhan Probosutedjo
Edisi: 50/14 / Tanggal : 1985-02-09 / Halaman : 12 / Rubrik : NAS / Penulis :
NASIB pengusaha kecil, dalam dua dasawarsa mendatang, mungkin tidak akan terlalu cerah. Soalnya, tanpa disadari, pengusaha kuat sering menggulung usaha rakyat kecil dan koperasi. Ramalan Prof. Dr. Mubyarto dari Fakultas Ekonomi UGM itu bahkan diperkuat - bila memang terbukti bahwa perusahaan-perusahaan negara justru tergabung dalam semacam kolusi dengan perusahaan swasta kual yang menjurus ke monopoli dan oligopoli. "Ini tentu saja akan sangat merugikan usaha kecil dan rakyat konsumen," katanya.
Soal monopoli dan oligopoli yang belakangan diramaikan itu bermula dari ceramah Mubyarto, salah satu pencetus Sistem Ekonomi Pancasila di depan staf PT Pembangunan Jaya 25 Januari lalu. Dalam perkembangan ekonomi Indonesia, perusahaan besar monopolistik dan industri oligopolistik cenderung menguasai produks dan pasaran. "Jika tidak segera dikendalikan, monopoli dan oligopoli semakin merajalela dan mendepak usah kecil," kata Mubyarto di rumahnya Senin pekan ini, kepada TEMPO.
Walau demikian, katanya, tidaklah gampang mengendalikan perusahaan raksasa yang telanjur kukuh itu. "Pemerintah," katanya, "kalau menghilangkan monopoli dan oligopoli haru berani menanggung…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?