Nu Dengan "fatwa" Baru ?
Edisi: 52/14 / Tanggal : 1985-02-23 / Halaman : 12 / Rubrik : NAS / Penulis :
RAIS am Nahdatul Ulama, Kiai Achmad Siddiq, 59, kembali membuat berita. "NU menerima asas Pancasila semata-mata karena motivasi agama, bukan politik. Bagi NU, Republik Indonesia adalah upaya final seluruh bangsa, terutama kaum Muslimin, untuk mendirikan negara di wilayah Nusantara," katanya pekan lalu. Ia mengungkapkan pernyataan itu setelah bersama tujuh pimpinan PB-NU menemui Presiden Soeharto untuk menyampaikan keputusan muktamar ke-27 NU Desember tahun lalu.
Pernyataan Siddiq penting dan menarik. Bukan saja karena ia menyuarakan sikap NU, tapi karena penegasan itu bisa dianggap semacam "fatwa" buat, paling tidak, warga NU. Selain itu, pernyataan itu juga merupakan upaya menjelaskan keabsahan RI dari sudut agama, dan mengapa NU menerima asas Pancasila.
Untuk lebih menjelaskan latar belakang pernyataan Siddiq, Musthafa Helmy dari TEMPO Ahad siang lalu menemui pimpinan pesantren Siddiqiyah tersebut di pesantrennya. Petikan dari wawancara tersebut:
Apa yang ingin dicapai Kiai dengan pernyataan itu?
Apa yang saya kemukakan pada Presiden itu sebetulnya pernah saya kemukakan pada komisi masailfiqhiyah (pembahasan masalah hukum Islam) pada muktamar ke-27 NU di…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?