Mata Amerika Di Angkasa
Edisi: 52/14 / Tanggal : 1985-02-23 / Halaman : 33 / Rubrik : SEL / Penulis :
DIAM-diam pesawat ulang-alik Discovery mendarat di landasan Pusat Ruang Angkasa Kennedy, Florida, AS, akhir bulan lalu. Tidak ada wartawan. Tidak seperti biasanya, pendaratan tidak diiringi gembar-gembor dan hura-hura berbagai acara sambutan dan konperensi pers. Kelima awak penerbangan yang resminya disebut STS ( Space Transportation System) 51-C itu cepat-cepat dinaikkan ke mobil yang segera melaju meninggalkan kerumunan para pejabat dan ahli teknik. "Tak ditemui problem selama penerbangan," hanya begitu komentar para pejabat NASA.
Penerbangan perdana pesawat ulang-alik di tahun 1985 ini memang penuh rahasia. Akhir Desember lalu Jenderal Richard Abel, kepala Humas Angkatan Udara AS, menyatakan bahwa demi keamanan nasional tidak ada pemberitaan tentang sifat muatan Departemen Pertahanan AS yang dibawa pesawat Discovery kali ini. Bahkan jam tinggal landas dan pendaratan tak di umumkan, kecuali beberapa waktu menjelang saatnya. Juga selama penerbangan tidak ada gambar televisi atau hubungan radio biasa. Semua komunikasi dialihkan ke isyarat sandi.
Betapapun, ketika akhirnya Discovery bertolak pada pukul 19.50 GMT, 24 Januari lalu - tertunda 24 jam akibat cuaca yang sangat dingin - semua orang tahu bahwa muatan itu berupa sebuah satelit bertugas militer. NASA, bersama Angkatan Udara, mengumumkan kemudian bahwa roket, yang mendorong muatan itu ke orbitnya setelah diluncurkan dari palka Discovery, "mencapai sasaran misi yang direncanakan". Tahun lalu sistem roket macam itu gagal menempatkan satelit komunikasi Weststar dan Palapa ke dalam garis edarnya.
Raungan dahsyat yang mengantar Discovery melesat mengangkangi jalur api bercampur asap putih itu memang membuka era baru - baik bagi sistem transportasi ruang angkasa maupun bagi kalangan inteligen Amerika Serikat. Pada daftar langganan pesawat ulang-alik kini tercatat juga organisasi yang paling rahasia di lingkungan inteligen AS: NRO (National Reconnaissance Office, Dinas Pengintaian Nasional). Begitu menurut James Bamford, penulis khusus masalah ketahanan nasional, di New York Times Magazine bulan lalu.
* * *
Selama hampir seperempat abad, NRO itu sudah mengurusi armada satelit mata-mata AS yang kian bertambah ramai, kata Bamford yang pernah menulis buku The Puzzle Palace tentang NSA (National Security Agency, Badan Ketahanan Nasional). Selama kurun waktu itu juga, katanya, program satelit pengintaian AS bersembunyi di balik tabir rahasia tebal, dan hanya diketahui beberapa orang dengan nama sandi, seperti Byeman dan Top Secret Ruff. Sejak didirikan pada 25 Agustus 1960, NRO memang organisasi yang sama sekali gelap. Pemerintah Federal AS tak pernah mengakui adanya instansi ini; namanya saja merupakan rahasia resmi.
"Lembaga itu masih rahasia," ujar Stansfield.Turner, laksamana pensiunan yang pernah memimpin CIA dari 1977 hingga 1981. "Saya tidak mungkin mengakui adanya NRO itu - jika pun ada." Turner, yang menulis buku tentang masa tugasnya di CIA, kini bertegang dengan dinas rahasia itu justru mengenai masalah kerahasiaan NRO.
Turner tidak dibenarkan menyinggung soal satelit dalam bukunya, terkecuali dalam penggunaannya bagi upaya pengawasan perjanjian persenjataan. "Bahkan mengyakan kenyataan bahwa kita memanfaatkan satelit untuk mengintai tank pun saya tidak bisa .... Dalam buku itu berulang kali saya singgung 'lembaga di Pentagon yang mengurusi pengintaian fotografis,'" ujar Turner kepada Bamford.
Menurut Turner, problem itu sebenarnya ia turut menciptakankan. Ketika ia masih memimpin CIA, pernah terjadi suatu debat tentang membuka atau mempertahankan rahasia NRO - dan Turner menyetujui pandangan yang ingin mempertahankannya. "Boleh saja Anda membicarakan NSA, lembaga yang melacak berbagai jenis komunikasi dan memecahkan isyarat sandi asing," ujarnya kepada Bamford. "Tapi jangan NRO."
Akibat kabut rahasia yang terus-menerus itu, amat sedikit orang yang menyadari betapa makin tergantungnya kalangan inteligen Amerika pada jaringan satelit mata-mata itu. (Bahwa sebagian pejabat Amerika keliru, dan mencurigai peti-peti itu berisikan pesawat MiG untuk Nikaragua, bukan kesalahan NRO).
Satelit pengintai itu juga mengungkapkan kelalaian Libya dalam menepati janjinya kepada Prancis tentang penarikan pasukannya dari Chad. Apalagi jika rencana Presiden Reagan - Kartika Yudha,yang menempatkan berbagai kubu antirudal di ruang angkasa - kelak menjadi kenyataan, maka NRO-lah yang bakal melengkapi sistem itu dengan mata yang mampu melacak peluncuran setiap rudal Soviet sejak tahap paling awal.
Kisah yang bulan lalu memasuki babak baru itu bermula pada 21 Januari 1959, di sebuah landasan peluncuran pangkalan udara AU Vandenberg, 240 km sebelah barat daya Los Angeles, Kalifornia. Hari itu direncanakan peluncuran prototip sebuah satelit pengintaian fotografis yang dinamakan Discoverer, menggunakan rudal besar jenis Thor.
Untuk mengintip kesibukan di wilayah Uni Soviet, Amerika Serikat sejak pertengahan 1956 mengandalkan pesawat pengintai U-2 yang mampu terbang tinggi. Tapi menjelang 1959 Uni Soviet sudah mengembangkan sejenis rudal yang mampu menjangkau ketinggian puncak U-2 yang sekitar 22 km itu. Maka, sistem pengintaian andalan AS terancam. Lahirlah program ambisius Discoverer, hasil kerja sama CIA dengan Angkatan Udara untuk mengembangkan sebuah satelit pengganti tugas mata-mata pesawat U-2 itu.
Satelit itu sarat dengan kamera, mengawasi wilayah Uni Soviet dari orbitnya yang puluhan kilometer di atas bumi. Kapsul berisikan film yang sudah diambil ditembakkan satelit itu ke bumi, dan dipungut oleh pesawat udara khusus selagi kapsul itu turun dengan payung di atas Samudra Pasifik.
Tapi percobaan peluncuran pertama itu ternyata gagal: rudal Thor tak pernah tinggal landas. Dan selama 19 bulan berikutnya proyek itu memang mengalami rangkaian kegagalan. Tapi awal suatu pagi di bulan Agustus 1960 - tiga setengah bulan sejak pesawat U-2 tertembak jatuh di atas wilayah Soviet - Kapten AU Harold E. Mitchell melihat kapsul yang turun, dan akhirnya berhasil menangkapnya dengan rakitan mirip pukat yang terpasang di ekor pesawatnya. Pekan sebelumnya sebuah kapsul lain sempat pula di angkat dari perairan samudra.
Penemuan kembali kedua kapsul itu membuka horison baru bagi teknik pengumpulan informasi inteligen, suatu cakrawala yang sejak itu tak pernah berhenti berkembang.
* * *
Tak lama kemudian kepala CIA waktu itu, Allen Dulles, mengundang…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…