"sabar, Dong..."

Edisi: 52/14 / Tanggal : 1985-02-23 / Halaman : 66 / Rubrik : HK / Penulis :


DARI sosok tubuhnya yang tlnggi besar - dan jangan lupa kumis lebat - sebenarnyalah terpancar keramahan, kendati ia tegas dan keras terhadap anak buahnya. Tapi, begitu menjadi kapolri, Jenderal Anton Soedjarwo tiba-tiba terkesan agak tertutup. Rupanya, kritik kepada aparatnya di rasakannya seakan-akan menuding langsung dirinya. "Berita-berita Anda selalu saja mengkritik saya," katanya kepada seorang wartawan. Mungkin karena itulah kapolri yang suka turun ke lapangan itu akhir-akhir ini jarang mengadakan acara jumpa pers.

Ketika Anton Soedjarwo mulai menjadi orang tertinggi di kepolisian, instansi ku mendapat wewenang dan tanggung jawab yang sangat besar, sesuai dengan hukum acara pidana (KUHAP): sebagai penyidik tunggal. Artinya, polisi menjadi ujung tombak penegak hukum. Dan risikonya, seperti dikemukakan Kapolri sendiri, "Kami yang pa ling banyak dikritik." Itulah pokok persolannya.

Di tengah kerepotan polisi membenahi diri…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

V
Vonis Menurut Kesaksian Pembantu
1994-05-14

Tiga terdakwa pembunuh marsinah dijatuhi hukuman 12 tahun penjara. pembela mempersoalkan tak dipakainya kesaksian yang…

H
Hitam-Hitam untuk Marsinah
1994-05-14

Buruh di pt cps berpakaian hitam-hitam untuk mengenang tepat satu tahun rekan mereka, marsinah, tewas.…

P
Peringatan dari Magelang
1994-05-14

Seorang pembunuh berencana dibebaskan hakim karena bap tidak sah. ketika disidik, terdakwa tidak didampingi penasihat…