Nasabah Mengatur Langkah Prajogo Menentukan

Edisi: 44/22 / Tanggal : 1993-01-02 / Halaman : 99 / Rubrik : EB / Penulis : MWA


SUASANA damai Natal sempat singgah sebentar di kalangan nasabah Bank Summa.
Hal itu terjadi Selasa 22 Desember lalu, ketika mereka berkumpul lagi di
kantor pusat Bank Summa di gedung Landmark, Jakarta.
; Pertemuan nasabah Bank Summa yang entah keberapa kalinya itu mulamula terasa
panas. Yang datang cuma sekitar 30 orang. Duta Besar Keliling Hasnan Habib dan
Direktur PDBI Christianto Wibisono, sebagai pengundang, terpaksa menyabarkan
tamu mereka, yang beberapa khusus datang dari luar Jakarta.
; 'Apakah ada yang merekayasa kehancuran Bank Summa. Kalau begini, kan yang
bertarung gajah lawan gajah, kami sebagai pelanduk mati di tengahnya,' tutur
Ani Raisamon, seorang ibu yang mengaku datang dari Bali.
; Lain lagi Hadi, seorang nasabah Bank Summa dari Semarang. 'Kami merasa
ditinggal Bank Indonesia,' ujar Hadi. Katanya, BI sudah terlalu banyak
melindungi (pemilik) Bank Summa. Ternyata Bank Summa kolaps, bahkan akhirnya
harus dilikuidasi, sedangkan nasib nasabah terkatungkatung.
; Hasnan Habib lalu mencoba menahan emosi mereka. 'Betul Bank Summa sudah
dikenai likuidasi oleh Pemerintah. Tapi yang harus melikuidasi bukan
Pemerintah, melainkan pemilik Bank Summa,' kata Hasnan, yang berusaha
membentengi Pemerintah. 'Jadi, kartu tertinggi ada pada Om Willem (William
Soeryadjaya) sebagai ketua pemegang saham Bank Summa. Ia diberi waktu 30 hari
oleh Pemerintah. Om Willem…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…