Menghapus Bayang-bayang Al-afghani

Edisi: 04/15 / Tanggal : 1985-03-23 / Halaman : 63 / Rubrik : AG / Penulis :


KITA ini memang perlu cuci otak, untuk memahami ajaran Islam yang sebenarnya tentang negara." Ini dikatakan oleh K.H. Achmad Siddiq, rais am PB Nahdatul Ulama, di tingkat tujuh Hotel Wisata Internasional, Jakarta, Kamis pekan lalu. Di tengah seminar dua hari tentang agama dan Pancasila ini, yang diselenggarakan oleh Badan Litbang Departemen Agama sesepuh organisasi besar Islam ini terasa paling mencolok oleh topik pembicaraannya yang "paling tajam". Ia boleh dikatakan menjelaskan secara lebih terinci - dengan dalil-dalil - sikap NU mutakhir tentang Pancasila, Islam, dan negara, yang sudah lebih dulu tersiar.

Misalnya Deklarasi Situbondo, 21 Desember 1983, yang antara lain menyebutkan bahwa penerimaan dan pengamalan Pancasila "merupakan perwujudan dari upaya umat Islam Indonesia untuk menjalankan syariat agamanya". Atau, seperti dicantumkan dalam pernyataan Rais Am kepada Presiden, Februari lalu. Bahkan pernyataan itu menyebutkan bahwa negara Republik Indonesia merupakan "bentuk upaya final seluruh nasion (Indonesia) terutama kaum muslimin".

Sebuah gerbang sudah ditutup, dengan begitu. Yakni gerbang untuk berbagai keinginan yang sering terdengar sekitar negara Islam, pemerintahan Islam, dan semacamnya. Dan kemudian Kiai Siddiq datang ke forum, siap berdiskusi. Inilah, memang, pertama kalinya seorang rais am NU muncul di sebuah seminar, dengan makalah tertulis, di tengah 40-an hadirin dan pembawa makalah, yang antara lain terdiri dari Dr. Roeslan Abdulgani, Abdurrahman Wahid, Dr. Nurcholish Madjid, A. Dahlan Ranuwihardjo, Endang Saifuddin, Anshari, M.A., Dr. Kuntowidjojo, dan Dr. Alfian.

Dan, dari mereka itu, sama sekali tidak ada…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
Menyebarkan Model Kosim Nurzeha
1994-04-16

Yayasan iqro menyiapkan juru dakwah, ada di antaranya anggota abri berpangkat mayor, yang mengembangkan syiar…

S
Sai Baba, atau Gado-Gado Agama
1994-02-05

Inilah "gerakan" atau apa pun namanya yang mencampuradukkan agama-agama. pekan lalu, kelompok ini dicoret dari…

S
Siapa Orang Musyrik itu?
1994-02-05

Mui surabaya keberatan sebuah masjid dijadikan tempat pertemuan tokoh dari berbagai agama, berdasarkan surat at…