Mewah Gagah Di Samping Mikrolet
Edisi: 16/23 / Tanggal : 1993-06-19 / Halaman : 24 / Rubrik : EB / Penulis : IVH
MEWAH di republik ini rasanya masih dianggap kurang pantas. Atau tidak pada tempatnya. Tapi, manakala hak asasi manusia gencar dikumandangkan di seantero jagat, Pemerintah agaknya tak mau terus-menerus bersikap kaku. Perkara mobil, misalnya.
Selang beberapa tahun setelah peristiwa Malari (1974), mobil di atas kelas Mercedes Benz 280 haram berseliweran di jalan. Kini, tidak lagi. Dengan Paket Deregulasi Juni 1993, masyarakat boleh saja punya mobil mewah. "Asal tetap ingat, masyarakat kita masih sedang membangun," imbau Menteri Koordinator Bidang Industri dan Perdagangan, Hartarto, pekan lalu.
Imbauan ini tentu ditujukan kepada kaum berduit. Namun, seperti biasa, yang diimbau seakan-akan tidak menyimak. Tak mengherankan bila selama sepuluh tahun terakhir ini, Baby Benz warna "kelabu bulu monyet" atau Volvo 960 ala bapak menteri sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari panorama Jakarta sehari-hari.
Bahkan, memiliki sedan seharga Rp 200300 juta seperti itu pun dirasa belum cukup eksklusif. Buktinya, Setiawan Djody, pengusaha muda yang juga musisi rock, sampai perlu membeli Vector W8. Mobil sport keluaran tahun 1991 ini…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…