Gabah-gabah Basah
Edisi: 10/15 / Tanggal : 1985-05-04 / Halaman : 71 / Rubrik : EB / Penulis :
HUJAN tidak selalu membawa berkah bagi petani. Berlebihnya curah hujan awal tahun ini, ternyata, berakibat jelek: banyak gabah hasil panen April lalu terlalu banyak mengandung air. Harga jual tentu jadi jatuh. Ambil contoh yang dialami Kasimin, petani gurem dari Desa Beji, Jombang, Jawa Timur, yang hanya bisa melego gabahnya Rp 75 per kg. Padahal, jika kandungan air di gabahnya cuma 14%, dia bisa mendapat Rp 175 per kg dari KUD.
Kasimin, tentu saja, mengeluh karena hasil penjualan gabahnya jauh di bawah biaya untuk mengolah sawahnya. Tapi Bulog, yang kini mengumandangkan sebagai tahun kualitas, tampaknya tak ingin berkompromi terlalu panjang. Butir kuning dan butir rusak gabah, masing-masing, tidak boleh lebih dari 2% dan 1%. Kalau petani ingin gabahnya dibeli sesuai dengan harga dasar, maka kandungan airnya tidak boleh lebih dari 14%.
Menurut Sukriya Atmaja, wakil kepala Bulog, standar kualitas tahun ini sebetulnya sama saja dengan sebelumnya - sekalipun 1985 ini dicanangkan sebagai tahun kualitas. Karena di lapangan banyak gabah petani mutunya tidak selalu tinggi, Bulog akhirnya membuat ketentuan itu leblh luwes.…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…