Melihat Bagong Bermain Ombak
Edisi: 15/15 / Tanggal : 1985-06-08 / Halaman : 18 / Rubrik : TAR / Penulis :
SERATUS orang berpakaian warna-warni, berjalan beriringan di pantai yang terik. Ada sesajen, ada umbul-umbul, ada payung. Di tengah debur ombak gemuruh, prosesi ini bisa mengingatkan orang pada melasti - upacara turun kelaut menjelang datangnya tahun baru Caka - yang tiap tahun berlangsung di Bali.
Yang ini bukan Bali - dan bukan peristiwa agama. Iring-iringan itu berhenti di suatu tempat. Kelompok pembawa sesajen membuang sesajen ke laut, setelah seseorang berdoa - atau bergaya berdoa. Lalu gamelan ingar bingar, dan seratus orang lebih itu pun mulai bergerak-gerak. Inilah pementasan tari kreasi Bagong Kussudiardjo, berjudul bagai bunyi spanduk: Kita Perlu Berpaling ke Alam dan Bersujud pada-Nya.
Alam yang dipalingi Bagong itu pantai Parangtritis, pesisir Samudra Hindia, 27 km di sebelah selatan Kota Yogya. Hari Ahad lalu itu, di terik matahari, Bagong ingin mengatakan bahwa alam terbuka di Parangtritis bisa diajak menari, atau setidak-tidaknya dimanfaatkan untuk sebuah tari.
Maka, lautan pasir yang luas itu, dengan panjang 350 meter, diberi pagar tali rafia. Di pentas yang mahaluas itulah ada gerak-gerak berumpalitan, ada debur ombak, deru angin,…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Diversions: Khas, Cerdas, dan Nakal
1994-02-05Sedang tumbuh di eropa grup-grup tari kelompok kecil. salah satunya yang datang di jakarta pekan…
Yang Terbebani dan Tak Terbebani Tradisi
1994-01-29Sembilan penata tari pemenang lomba tari dinas kebudayaan dki jakarta mementaskan karya masing-masing di tim.…
Baguru ka Alam Tradisi
1994-06-04Untuk ke sekian kalinya gumarang sakti diundang dalam festival internasional. tak salah pendekatan gusmiati pada…