Yang Baru Untuk Kalpataru
Edisi: 15/15 / Tanggal : 1985-06-08 / Halaman : 78 / Rubrik : LIN / Penulis :
PESANTREN Sabilil Muttaqien (PSM), Takeran, Kecamatan Magetan, Madiun, Jawa Timur, mempunyai sejarah unik. Sebab, didirikan di atas kawasan yang angker dan kawasan rawa. Sehingga penduduk sekitar sering berkata, siapa yang merambah kawasan itu akan mati.
Tapi hal ini tak berlaku bagi K.H. Moehamad Ilyas dan K.H. Hasan Ulama, ahli hikmah, yang datang dari Yogya dengan melewati Gunung Lawu. Kedua kiai itu mengeringkan rawa-rawa, dan mengubahnya menjadi tempat yang layak dihuni. Dan hasil jerih payah sang kiai sekitar 60 tahun lalu ternyata tak sia-sia. Pesantrennya memperoleh sebutan "penyelamat lingkungan" dan mendapat Kalpataru 1985.
"PSM pula yang memelopori transmigrasi bedol pesantren," tutur K.H. Moeh Tarmoedji, ketua Majelis Pimpinan Pusat PSM yang sekarang. Hingga kini, sudah lima kali PSM mentransmigrasikan jemaahnya berikut beberapa orang kiai. Memiliki 81 cabang di berbagai provinsi dan telah mendirikan sekitar 150 sekolah, "PSM melakukan perbaikan lingkungan secara wajar," tambah Pak Dji alias Tarmoedji.
Berkat ketekunan para jemaah, Takeran kini mempunyai sumber air (10 liter per detik) yang bisa mengairi 37 ha sawah. Air juga diperoleh dari Sumber Grantil dan Sumber Ngrowo. Kawasan yang pada 1960 terkenal sebagai tempat jin…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Indorayon Ditangani oleh Labat Anderson
1994-05-14Berkali-kali lolos dari tuntutan lsm dan protes massa, inti indorayon kini terjerat perintah audit lingkungan…
Bah di Silaut dan Tanahjawa
1994-05-14Dua sungai meluap karena timbunan ranting dan gelondongan kayu. pejabat menuding penduduk dan penduduk menyalahkan…
Daftar Dosa Tahun 1993
1994-04-16Skephi membuat daftar hutan dan lingkungan hidup yang mengalami pencemaran berat di indonesia. mulai dari…