Yang Jatuh Di Kaki Svetlana
Edisi: 16/15 / Tanggal : 1985-06-15 / Halaman : 37 / Rubrik : SEL / Penulis :
JEDGAR Hoover, pendiri Federal Bureau of Investigation (FBI), pasti murka dalam kuburnya seandainya mengetahui perbuatan salah seorang agennya, Richard Miller. Miller, 47, telah menjual rahasia negara. Ia ditangkap atasannya akhir September lalu, kepergok menyerahkan sejumlah dokumen FBI kepada pihak Uni Soviet. Yang menerima di pihak seberan sana Svetlana Ogorodnikova, 34 tahun, berambut pirang dan bertampang menggiurkan. Bersamaan dengan penahanan Miller, Svetlana dan suaminya, Nikolay Ogorodnikov, diringkus pula. Suami-istri agen rahasia ini tercatat tinggal di Los Angeles - beremigrasi dari Soviet Rusia ke Amerika 12 tahun yang lalu.
Di kota itu pula Miller tergabung dalam kesatuan kontrainteligen FBI. Tugasnya memonitor gerak-gerik mencurigakan para imigran - termasuk yang semacam Svetlana itu. Tapi Miller malah masuk ke dalam perangkap, terjerat strategi klasik kegiatan mata-mata: uang dan seks.
Kontak Miller dan Svetlana dimulai sekitar Mei tahun lalu. Suatu hari, Miller menerima telepon dari seorang wanita yang tak dikenalnya. Wanita itu mengaku "kenal Anda, tapi Anda tak kenal saya", dan ingin ketemu Miller. Karena terlalu sibuk dengan pekerjaannya waktu itu, Miller menampik permintaannya. Dan seandainya dua hari kemudian Miller tetap bersikap sama, ketika wanita itu menelepon lagi, maka ia tak akan ada skandal yang menghancurkan masa depannya bahkan mengguncangkan seluruh reputasi FBI.
Wartawan Judith Cummings menulis dalam majalah The New York Times Maret yang lalu bahwa, dari pemeriksaan perkara Miller-Ogorodnikova ini, terungkap hal-hal menarik tentang kepercayaan dan pengkhianatan, seks dan uang, yang biasa terjalin dalam operasi rahasia inteligen asing, dan bagaimana pula tanggapan badan penyidik AS yang terkenal itu bila agennya sendiri dituduh terlibat kegiatan mata-mata.
Dari perawakannya, Miller tidak mencerminkan seorang agen rahasia pemerintah yang ideal. Berat badannya sekitar 125 kg - terlalu gemuk, dan bukan tipe ideal yang digambarkan Hoover tentang seorang GI-man (agen pemerintah). Dalam tindak-tanduknya sehari-hari, ia juga ceroboh dan tidak efisien - sifat yang diharamkan seorang agen rahasia. Miller juga royal. Dengan gaji US$ 50.000 setahun ia menghidupi seorang istri dan delapan anak, punya sebuah bungalow di Los Angeles, juga sebuah ranch seluas 8 hektar di San Diego. Dengan sendirinya ia memerlukan banyak uang untuk membiayai semua ini.
Tapi, lingkungan keluarganya tidak sampai melihat hal-hal buruk pada dirinya. Istrinya, Paula, guru dan penulis amatiryang berbakat, menyimpulkan dengan singkat pribadi suaminya sebagai "orang baik; tiap orang mengatakan dia orang baik". Sementara itu, anak tertua mereka, Paul, 19, menganggap ayahnya "seorang yang berhati lembut".
Richard William Miller dilahirkan tahun 1936 di Wilmington, kawasan kelas pekerja Los Angeles. Sampai sekolah tingkat lanjutan pertama ia belajar di sekolah negeri dekat rumahnya. Paula, istrinya, ketika itu pun tinggal di sana sampai masa gadisnya. Ibu Paula dan Richard Miller kecil sudah kenal satu sama lain kala itu karena sama-sama bekerja di sebuah pabrik toilet. Saat itu si calon mertua sudah menyukai Richard kecil, terutama karena sama-sama penganut agama Mormon, suatu sekte agama di Amerika Serikat yang berpegang teguh pada konsep patriotisme yang tradisional dan taat pada tugas. Paula dan Richard kemudian meneruskan kuliah di Universitas Brigham Young di Utah. Richard mengambil jurusan bahasa Inggris di samping mempelajari juga bahasa Spanyol.
Sejak ia di universitas itulah FBI mulai membina Richard bersama sejumlah mahasiswa lain yang lulus pada awal tahun 1960-an. FBI waktu itu memerlukan mereka yang lancar berbahasa Spanyol dan "mempunyai latar belakang bersih". Para pemuda Mormon yang belajar bahasa Spanyol untuk membantu kegiatan misi gereja mereka tampaknya cocok bagi kebutuhan itu. Richard pun tampaknya tak punya banyak pilihan tentang masa depannya. Karena itu, seruan Edgar Hoover tentang karier sebagai "orang profesional" di FBI segera menarik perhatiannya. Setelah lulus, Richard dan Paula menikah.
Kota-kota yang memerlukan keahlian bahasa Spanyolnya menjadi tempat tugas Richard ketika mulai bekerja di FBI. Ia berpindah-pindah dari San Antonio ke New York, lalu ke Puerto Rico di Tampa, Negara Bagian Florida. Tahun 1969 ia dipindahkan ke Los Angeles, mengurusi masalah kriminal biasa. Karena salah seorang anaknya, Drew (kini 17 tahun), tuli akibat penyakit infeksi, Richard minta dipindahkan ke Riverside, daerah perkebunan jeruk di timur Los Angeles. Di sini ada sekolah luar biasa untuk sang anak, dan permintaannya dikabulkan.
Di sinilah Richard mulai cari gara-gara. Masalah pendidikan anaknya yang cacat dapat teratasi di tempat tinggal baru itu, tapi ia bukannya berterima kasih, malah melalaikan kewajibannya. Selama bertahun-tahun ia, yang punya tinggi badan sekitar 1,75 m itu, membiarkan berat badannya bertambah. Catatan mengenai konduitenya pun penuh dengan teguran atasan agar ia menurunkan berat badan itu tapi tak pernah dihiraukannya. (Dalam pemeriksaan di tahanan, Richard mengaku sering nongkrong selama jam kerja di toko dan makan permen atau cokelat sambil baca buku komik. Permen dan cokelat yang menambah lemak badan itu diambilnya begitu saja tanpa bayar dan tanpa diketahui pemilik toko).
Yang lebih parah: prestasi kerjanya buruk. Seorang bekas atasannya di Los Angeles pernah memperingatkan rekan-rekannya bahwa Richard "perlu diawasi dengan ketat". Tapi aneh, dengan catatan "gawat" itu, atasannya masih berani memindahkannya ke sektor berat, yaitu unit kontrainteligen di Los Angeles. Kota ini sebuah metropolis yang merupakan pintu masuk utama sebelah barat AS, tempat berdiam berbagai bangsa. Di sini pula terkumpul banyak perusahaan kontraktor AS yang bekerja sebagai supplier bidang hankamnas. Tak heran kalau Los Angeles merupakan salah satu sasaran utama kegiatan spionase untuk berbagai bidang.
Cacat lain timbul pada Richard setelah ia dan keluarganya pindah ke perkebunan (ranch) alpukat seluas 8 hektar di San Diego. Meski usaha ini dibangunnya dengan berpatungan dengan ipariparnya, ia nyatanya tetap didesak kebutuhan uang banyak - entah untuk bayar apa. Keadaan itu kuat menyarankan ia agar mulai "main kayu" - dengan sasaran tanpa pilih bulu. Dalam pemeriksaan pendahuluan diketahui, Richard terlibat…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…