Mengangket Korban Cicadas

Edisi: 18/15 / Tanggal : 1985-06-29 / Halaman : 15 / Rubrik : NAS / Penulis :


RUMAH berdinding tembok 5 m X 10 m di Desa Cicadas, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, ini masih tetap sering dikunjungi orang. Dua hari menjelang Lebaran pekan lalu, misalnya, utusan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), yang dipimpin direkturnya, Erna Witoelar, menyerahkan bingkisan berupa kue kering, sirup, dan gula kepada Nyonya Toha, pemilik rumah.

Namun, suasana di rumah itu masih mencerminkan kesedihan. Jendela dan pintu rumah, yang tertutup kain gorden krem yang sudah kumal, senantiasa terkunci rapat. "Kami melihat nyonya rumah itu seperti menderita trauma," kata Erna. Betapa tidak, "Kami kehilangan empat anggota keluarga dirumah ini," ujar Nyonya Toha, 42, memelas. Mereka adalah Neman, 16 bulan, dan Syamsuddin, 6 bulan (keduanya cucu Nyonya Toha) serta Ningsih, 20 tahun, dan Sanim, 15 tahun (anak nyonya itu).

Kematian anggota keluarga ini dan 21 tetangganya, yang dicurigai akibat pencemaran pabrik DDT PT Manerose Pestindo Indonesia, terungkap pada sarasehan tentang pestisida yang diadakan Walhi baru-baru ini di Jakarta (TEMPO, 22 Juni). Terungkap pula - dari penelitian yang dilakukan Depkes, KLH, dan Tim Koordinasi Penanggulangan Polusi Provinsi Ja-Bar (TKP2), sebelum…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?