17 Hari Di Neraka Beirut: Teror Lagi ; Akhir Sebuah Drama Yang Manis
Edisi: 19/15 / Tanggal : 1985-07-06 / Halaman : 16 / Rubrik : LN / Penulis :
WAKIL Presiden George Bush telah menunggu setengah jam sebelum pesawat C-141 Starlifter dari angkatan udara AS mencecahkan roda-rodanya di pangkalan udara Rhein-main, Frankfurt. Pembajakan 17 hari di Beirut telah berakhir Senin pagi itu dalam sukacita. Ketika pesawat mendekati terminal, 300 massa penyambut bersorak-sorai, lalu menyanyikan God Bless America. Bush dan istrinya, Barbara, yang mengenakan gaun merah, segera menyongsong kedatangan 39 warga AS ke dunia bebas, padahal enam jam sebelumnya mereka masih berstatus sandera.
Kapten penerbang TWA 847, John Testrake, adalah orang pertama yang muncul di pintu pesawat dan segera dielu-elukan. Kegembiraan tampak meluap di terminal dan juga di seluruh AS. Bangsa Amerika menyambut sebuah pagi gembira, sesudah 17 hari tertekan dalam keccmasan panjang. Untuk menebus ketegangan ltu seorang pengusaha real-estate di AS telah membuka 40 peti Dom Perignon, lantas membagi-bagikan sampanye nomor wahid itu kepada semua orang.
Dalam pidato singkat, Bush memuji ketabahan para sandera. "Anda telah melalui pengalaman pahit dengan berani. Amerika benar-benar bangga. Kini Anda sekalian telah kembali ke tengah-tengah kami, dan untuk itu Amerika sama sekali tidak mengorbankan prinsipnya yang selama ini dipegang teguh." Yang dimaksud prinsip tentulah kemantapan sikap AS untuk tidak tunduk pada tuntutan teroris. Dan prinsip untuk mempertahankan apa yang disebut sebagai dunia beradab.
Presiden Ronald Reagan yang terpaksa membatalkan libur akhir pekannya - karena urusan 39 sandera - melontarkan peringatan keras. "Kaum teroris, waspadalah! Kami akan menuntut balas di Libanon atau di mana saja kalian berada. Kami akan membalas setimpal tindakan kalian yang pengecut." Pidato yang diucapkan sesudah ada kepastian mengenai pembebasan orang orang Amerika itu nadanya khas Reagan, temberang, penuh semangat angkara murka.
Padahal, dalam pernyataannya kepada pemimpin Amal Syiah, Nabih Berri, Reagan menjamin tidak akan ada tindakan balasan sementara kedaulatan Libanon dihormati AS dengan menarik armadanya dari perairan negeri itu. Berri tampaknya puas dengan jaminan itu, apalagi karena sebelumnya ia terpaksa menunda pembebasan sandera satu hari. Dan janji Reagan mungkin dianggapnya tidak akan berubah - yang terbukti tidak demikian.
Satu hal yang bisa menghibur Berri saat ini adalah janji Israel. Disiarkan lewat radio Senin, pemerintah Shimon Peres memutuskan akan membebaskan 300 tahanan Syiah Rabu…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Serangan dari Dalam Buat Arafat
1994-05-14Tugas berat yasser arafat, yang akan masuk daerah pendudukan beberapa hari ini, adalah meredam para…
Cinta Damai Onnalah-Ahuva
1994-05-14Onallah, warga palestina, sepakat menikah dengan wanita yahudi onallah. peristiwa itu diprotes yahudi ortodoks yang…
Mandela dan Timnya
1994-05-14Presiden afrika selatan, mandela, sudah membentuk kabinetnya. dari 27 menteri, 16 orang dari partainya, anc.…