Menunggu Hujan Di Tapanuli

Edisi: 21/15 / Tanggal : 1985-07-20 / Halaman : 13 / Rubrik : NAS / Penulis :


MARTHIAS Pasaribu menengok ke langit dengan penuh harap. Tak lama, kepalanya kembali menunduk lesu. "Jika dalam dua pekan ini hujan tak turun matilah padiku," kata ayah empat anak itu. Sawah tadah hujan milik Marthias seluas 0,4 hektar. Kini, sawah milik petani desak Aek Dakka, Kecamatan Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah (436 km dari Medan), itu kering dan retak-retak. Daun padi yang ditanamnya April lalu sekarang mulai layu, walau sudah berbunga.

Nasib serupa dialami sekitar 2.100 kepala keluarga petani, dengan luas lahan 1.010 ha, yang tersebar di Kecamatan Barus dan Kecamatan Sibolga. Mereka menjerit. Sebagian lantas menuduh pemerintah daerah Kabupaten Tapanuli Tengah sebagai penyebab derita mereka.

Yang dituding mereka…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?