Menghilangnya Ikan Dari Cilacap

Edisi: 21/15 / Tanggal : 1985-07-20 / Halaman : 26 / Rubrik : LIN / Penulis :


SELAMA dua tahun terakhir, laut di Segara Anakan, dekat Pulau Nusakambangan, tidak seramah dulu. Ikan seakan musnah. Hal ini menggelisahkan Sariman, 25, nelayan dari Cilacap. "Jaring saya isinya cuma blader," keluhnya. Orang Cilacap menyebut blader untuk sludge, kotoran minyak dari tanker. Dan bukan hanya ayah dua anak ini hingga pekan lalu - yang mengeluh. Puluhan nelayan lainnya, sering kali, juga pulang dengan tangan hampa. Padahal, sekali melaut bisa makan ongkos sampai Rp 400 ribu. Kalau ada yang mendapatkan ikan, hasil iualnya tak bisa menutupi ongkos melaut.

Karena itu, banyak nelayan tinggal di darat, menganggur. Narsim, ketua KUD Mino Saroyo, Cilacap, menyatakan bahwa 60% nelayan kawasannya kini tak berpenghasilan. Penduduk kota yang jadi pusat pertumbuhan Jawa Tengah bagian selatan ini sekitar 1,5 juta orang. Pada tahun 1980, ada 2.400 nelayan pengusaha dan 2.500 nelayan buruh. Tahun 1981, hasil tangkapan ikan mereka 600 juta kg. Tahun lalu,…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Indorayon Ditangani oleh Labat Anderson
1994-05-14

Berkali-kali lolos dari tuntutan lsm dan protes massa, inti indorayon kini terjerat perintah audit lingkungan…

B
Bah di Silaut dan Tanahjawa
1994-05-14

Dua sungai meluap karena timbunan ranting dan gelondongan kayu. pejabat menuding penduduk dan penduduk menyalahkan…

D
Daftar Dosa Tahun 1993
1994-04-16

Skephi membuat daftar hutan dan lingkungan hidup yang mengalami pencemaran berat di indonesia. mulai dari…