Kapitalis Dengan Bendera Merah
Edisi: 22/15 / Tanggal : 1985-07-27 / Halaman : 35 / Rubrik : SEL / Penulis :
JIKA hendak melancarkan bisnis dengan RRC, cari saja Wang Guangying. Lelaki berbadan besar dan berkaca mata ini menguasai Ever Bright Industrial Co. Ltd. dan Violight Industry Co. Ltd., keduanya bermarkas pusat di Hong Kong - salah satu pusat uang terbesar di dunia. Sejak mulai beroperasi di Hong Kong pada 1983, perusahaan Wang merupakan satu-satunya usaha swasta yang secara penuh dipayungi pemerintahan Komunis di Beijing.
Pada tahun pertama usahanya, Ever Brigth telah memasukkan barang ke RRC yang seluruhnya bernilai US$ 200 juta - meliputi truk-truk, komputer, peralatan pengeboran minyak, mesin tenun, dan perkakas lain. Dalam pada itu, perusahaan Wang mendapatkan komisi.
Wang juga telah melaksanakan berbagai negosiasi lain yang menyangkut sejumlah proyek bernilai milyaran dolar AS, dengan pihak-pihak asing lain pula. Dalam rencana kerja sama dengan Ever Brigth pimpinan Wang, para penanam modal luar negeri sepakat untuk membangun pabrik komputer, pembuatan jalan kereta api, proyek reklamasi tanah, dan pembenahan sistem kota bawah tanah di Beijing. Juga merencanakan membangun sebuah kompleks perkantoran 50 lantai, pengembangan pengeboran minyak lepas pantai di Laut Cina Selatan, dan pembukaan kawasan industri yang luasnya bermil-mil persegi.
Semua ini hanya sebagian kecil dari rencana raksasa yang jauh lebih besar. Sebagian rencana itu dilaporkan Howard Fish dari The New York Tim Magazine.
* * *
Markas Wang, Fish melapor, menempati seluruh lantai 39 sebuah pencakar langit yang angkuh di Hong Kong. "Mewah, dan seluruhnya bergaya Barat," tutur Howard Fish. Maksudnya, tidak seperti biasanya kantor orang RRC di Hong Kong, yang jadwalnya saja serampangan dan para petugasnya tidak efisien. Kantor Wang sungguh bersuasana tertib. "Perjanjian-perjanjian dipegang teguh, dan para pegawainya yang necis kelihatan selalu sigap."
Di kantornya itu para penanam modal lokal dan kalangan bisnis asing berkerumun - seolah-olah menggambarkan bahwa kini para penanam modal sudah tidak canggung bekerja sama dengan Cina. Bank-bank, terutama bank Eropa dan Jepang, pada berebut untuk - akhirnya, seperti yang sudah banyak terjadi - mengalami risiko akibat ulah Cina. Dan pihak-pihak yang biasanya mengeIola pengeboran minyak lepas pantai seperti tidak sabar memperoleh pula kesempatan masuk ke wilayah seluas seperempat dunia dan dulunya sangat tertutup itu.
Wang, dengan sedikit pongah, mengaku sanggup membantu semua orang yang datang menyambanginya.
"Saya telah menjadi pusat perhatian internasional bukan karena. saya ganteng atau menarik. Tetapi karena mereka menganggap bahwa sayalah jendela untuk melompat ke Cina," katanya. Dan, sembari menunjuk ke sebuah kursi empuk di ruang pertemuan kantornya, ia bercerita tentang kedatangan Henry Kissinger, bekas menlu AS, ke tempatnya. "Bukan saya yang datang menemuinya; dia yang ke sini. Di sana itu dia dulu duduk."
Harap ingat, bagi orang Cina, persoalan siapa yang datang dan pihak mana yang wajib didatangi adalah sangat penting dalam hubungan sosial - tak jauh beda dengan orang Jawa. Pihak yang sowan akan selalu berarti yang merasa butuh. Dengan menceritakan kunjungan Kissinger itu, Wang merasa dia lebih penting ketimbang bekas menlu AS yang sangat terkenal itu.
Datang di Hong Kong Februari 1983, Wang terasa seperti mengocok pusat perdagangan dunia itu. Pada saat itu kalangan bisnis grogi menghadapi situasi yang tidak menentu dengan mandeknya perundingan Inggris-RRC, awal 1984. Di tengah keadaan itu ia berhasil tampil sebagai pendekar penyelamat. Januari tahun itu saja kantor berita RRC Xinhua - yang tidak bisa lain merupakan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…