Pameran
Edisi: 24/15 / Tanggal : 1985-08-10 / Halaman : 17 / Rubrik : CTP / Penulis : MOHAMAD, GUNAWAN
SEBUAH pameran mempertontonkan diri ke khalayak ramai. Ia memang usaha pamer.
Bahwa kata pamer, yang setahu saya berasal dari bahasa Jawa, sekarang dipakai dengan tenang, berarti suatu perkembangan yang menarik telah terjadi di kepala kita. Pamer, dalam bahasa asalnya, punya konotasi buruk. Di dalamnya ada unsur menyombongkan diri. Padahal, beratus-ratus tahun lamanya kita merasa risi untuk bersikap demikian. Perhatikan saja nama warung atau hotel-hotel kita yang melanjutkan gaya masa lampau: warung Sudi Mampir atau hotel Sederhana; restoran Saung Kuring (yang berarti "gubuk saya") atau penginapan Tawakal.
Kita tak terbiasa dengan nama-nama yang menyala dan menyalak. "Royal" (yang artinya bisa juga "berfoya-foya") atau "Lux" baru datang kemudian. Kita umumnya merendah. Atau pura-pura merendah. Atau netral-netral saja.
Dengan kata lain, kita belum biasa "menjual". Bahkan kata "menjual" itu, sebagai idiom, merupakan hal yang baru.…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Xu
1994-05-14Cerita rakyat cina termasyhur tentang kisah percintaan xu xian dengan seorang gadis cantik. nano riantiarno…
Zlata
1994-04-16Catatan harian gadis kecil dari sarajevo, zlata. ia menyaksikan kekejaman perang. tak jelas lagi, mana…
Zhirinovsky
1994-02-05Vladimir zhirinovsky, 47, banyak mendapat dukungan rakyat rusia. ia ingin menyelamatkan ras putih, memerangi islam,…