Mengenali Gelagat Di Cina

Edisi: 24/15 / Tanggal : 1985-08-10 / Halaman : 70 / Rubrik : EB / Penulis :


MISI Kadin Indonesia ke RRC tampaknya mengantungi banyak cerita sukses. Dari Negeri Tirai Bambu itu, sesudah tujuh hari mengunjungi Beijing dan Shanghai, delegasi dagang bisa memperoleh persetujuan pembelian beberapa mata dagangan senilai US$ 300 juta. Angka itu perlu dikemukakan ketua Kadin Sukamdani Gitosardjono. Jumat malam lalu, ketika memberikan pidato penutupan misi di hotel Peace, Shanghai.

Menurut Sukamdani, pihak RRC telah menyatakar niatnya untuk membeli (letter of intent) 250 ribu ton semen (US$ 100 juta), karet alam (US$ 75 juta), pupuk (sekitar US$ 25 juta), tekstil sintetis (US$ 60 juta), cokelat dan kopi (US$ 20 juta) kayu lapis (US$ 12,5 juta) kayu gergajian dan besi beton (US$ 27,5 juta). "Saya masih prihatin, dan belum merasa puas sebelum persetujuan yang telah dicapai itu direalisasikan," katanya.

Sukanto Tanoto, direktur utama PT Raja Garuda Mas (kayu lapis), percaya bahwa sebagian besar persetujuan itu akan dipenuhi. Transaksi dengan pedagang Cina biasanya sering dilakukan secara lisan, tidak legalistis seperti pengusaha Barat - cukup saling mempercayai. Seorang pengurus Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) mendukungnya Max Mulyadi Supangkat dari API itu menolak anggapan bahwa persetujuan RRC membeli tekstil sintetis, yang imbal beli…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…