Misteri Delapan Enam

Edisi: 31/15 / Tanggal : 1985-09-28 / Halaman : 22 / Rubrik : KRI / Penulis :


FREDDY Mankin, 24, mungkin ditakdirkan untuk mati muda. Anak bungsu dari sembilan bersaudara itu ditemukan sudah tak bernyawa oleh penduduk. Mayatnya terapung di sungai di Tangerang. Mayatnya dikuburkan di Desa Sewang, sebagai orang yang tak dikenal.

Belakangan, setelah kubur digali kembali, pihak keluarga mengenali bahwa itu mayat Freddy. Eddy Mankin, kakak kandung korban, segera melaporkan kasus itu sebagai kasus pembunuhan ke kapolda Jakarta, dua pekan lalu. Soalnya, saat kubur digali kembali, di kepala korban diketahui ada seperti bekas luka tembak. Dugaan tersebut dikuatkan oleh dokter dari rumah sakit Tangerang, Rizal Djaka, yang sempat membuat visum luar atas diri Freddy.

Berdasarkan keterangan sedikitnya tiga orang saksi, Eddy menduga bahwa adiknya dihabisi oleh seorang oknum polisi dari Polres Jakarta Barat. "Kami mohon dilakukan pengusutan terhadap perkara ini, dan oknum yang menyalahgunakan wewenangnya ditindak," begitu laporan Eddy ke Kapolda lewat pengacaranya, Marsaulina Manurung. Tembusan pengaduan yang di kirimkan dua pekan lalu itu dikirim ke Opstibpus, Kapolri, dan Laksusda Jaya.

Freddy tak kembali ke rumah sejak…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

G
Genta Kematian di Siraituruk
1994-05-14

Bentrokan antara kelompok hkbp pimpinan s.a.e. nabanan dan p.w.t. simanjuntak berlanjut di porsea. seorang polisi…

S
Si Pendiam Itu Tewas di Hutan
1994-05-14

Kedua kuping dan mata polisi kehutanan itu dihilangkan. kulit kepalanya dikupas. berkaitan dengan pencurian kayu…

K
KEBRUTALAN DI TENGAH KITA ; Mengapa Amuk Ramai-Ramai
1994-04-16

Kebrutalan massa makin meningkat erat kaitannya dengan masalah sosial dewasa ini. diskusi apa penyebab dan…