Pelajaran Machtino
Edisi: 31/15 / Tanggal : 1985-09-28 / Halaman : 23 / Rubrik : KRI / Penulis :
LINA, yang berumur 5 tahun, hampir saja mengalami nasib seperti Arie Hanggara: tewas di tangan orangtua sendiri. Dari kereta api malam yang tengah melaju kencang, ia dicampakkan ke luar oleh ayahnya, Sawaluddin. Kebengisan itu diketahui karena korban ternyata selamat. Dua pekan lalu, Sawal, 28, ditangkap dan ditahan di Polres Asahan, Sumatera Utara.
Kepada polisi, ia mengaku berniat melenyapkan Lina karena tak ingin hubungan dengan istri keduanya terganggu. "Istri saya, Lamsaidah, mengancam meminta cerai bila Lina masih terus bersama kami," tutur Sawal. Padahal, ia sangat mencintai wanita itu. Ibu Lina sendiri, istri pertama Sawal, sudah dicerai pada 1980 lalu - tak berapa lama setelah Lina lahir.
Lamsaidah, 23, agaknya tak begitu menyukai anak tirinya. Ia meminta kepada suaminya agar Lina diungsikan ke tempat lain. Sawal, yang baru mengawini Lamsaidah Februari lalu, jadi pusing.
Awal September lalu, lelaki itu mengajak Lina naik kereta api. Kepada istri dan tetangga, ia menyatakan akan menitipkan Lina di sebuah panti asuhan di Medan. Mereka naik dari stasiun…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Genta Kematian di Siraituruk
1994-05-14Bentrokan antara kelompok hkbp pimpinan s.a.e. nabanan dan p.w.t. simanjuntak berlanjut di porsea. seorang polisi…
Si Pendiam Itu Tewas di Hutan
1994-05-14Kedua kuping dan mata polisi kehutanan itu dihilangkan. kulit kepalanya dikupas. berkaitan dengan pencurian kayu…
KEBRUTALAN DI TENGAH KITA ; Mengapa Amuk Ramai-Ramai
1994-04-16Kebrutalan massa makin meningkat erat kaitannya dengan masalah sosial dewasa ini. diskusi apa penyebab dan…