Dharsono Ke Pengadilan Kemudian:... ; Saya Tidak Merasa Sedikit Pun ...
Edisi: 26/15 / Tanggal : 1985-08-24 / Halaman : 12 / Rubrik : NAS / Penulis :
PAGI itu ia mengenakan baju warna biru langit, dengan dasi ibu-abu, celana putih gading, dan bersepatu hitam. Begitu turun dari mobil tahanan B 8656 VG yang membawanya dari rutan (rumah tahanan) Salemba ke gedung Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, ia tertawa sambil mengangkat tangan kanannya tinggi-tinggi. Lalu berjalan meniti tangga ke lantai tiga.
Di situ, Hartono Rekso Dharsono, 60, letnan jenderal rnawirawan, bekas panglima Kodam Siliwangi dan sekjen ASEAN, menunggu di ruang K-11. Istri dan kedua anak serta menantunya yang mendatanginya dicium satu per satu. Lalu ia bersalaman dengan para pembelanya yang sudah hadir: Adnan Buyung Nasution, Harjono Tjitrosoebono, T. Mulya Lubis, Ny. Amartiwi Saleh, dan Luhut M.P. Pangaribuan.
Senin pagi pekan ini adalah hari pertama persidangan buat Dharsono. Pukul 9 lewat 10 menit, Hakim Ketua Soedijono - yang juga ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat - membuka sidang, didampingi Ali Boediarto dan Achmad Intan. Di salah satu sisi ruang sidang utama itu telah duduk Jaksa Bob Rusli Effendi Nasution. Di sampingnya duduk Jaksa Pengganti Bagio Supardi.
Begitu Soedijono mengucapkan, "Sidang kami buka dan terbuka untuk umum," Dharsono masuk diiringi para pembelanya. Kejadian ini agak istimewa karena biasanya pembela sudah duduk di kursinya tatkala terdakwa masuk. "Ini memang pertama kali para pembela mengiringi terdakwa memasuki ruang sidang. Selama ini memang salah kaprah. Padahal, ini sesuai dengan aturan KUHAP," ujar Harjono Tjitrosoebono pada TEMPO.
Sebelum menduduki kursinya, Dharsono, yang mengempit map warna biru dan tas kecil cokelat,…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?