Amerika
Edisi: 34/15 / Tanggal : 1985-10-19 / Halaman : 22 / Rubrik : CTP / Penulis : MOHAMAD, GUNAWAN
DI hari kematiannya, Woodrow Wilson mendengar suara. "Pulang," kata suara itu, "ini sebuah akhir, sebuah tujuan. Bukan yang pernah dikejar untuk didapatkan, tapi tidakkah lebih baik?"
Wilson meninggal, presiden Amerika Serikat yang sakit-sakitan dan mengundurkan diri itu. Ia pergi dengan kekecewaan besar. Penyair Robinson Jeffers menulis sebuah sajak tentang momen itu, dengan dialog imajiner itu: bekas presiden itu terbaring, dan harapan-harapannya, agar dunia lebih baik dan lebih damai, berantakan.
Ia memang aneh, seorang presiden Amerika yang aneh, di abad ke-20. Ia bicara tentang perlunya "perdamaian, tanpa kemenangangan". Ia menolak untuk menggunakan kekuatan fisik Amerika terhadap negeri-negeri yang lebih lemah; Bahkan ketika kapal Inggris Lusitania tenggelam ditorpedo Jerman, dan ada 12 penumpang Amerika tenggelam Wilson tetap belum meneriakkan pekik pertempuran. "Memang ada dalam hidup ini sebuah bangsa yang teramat sadar akan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Xu
1994-05-14Cerita rakyat cina termasyhur tentang kisah percintaan xu xian dengan seorang gadis cantik. nano riantiarno…
Zlata
1994-04-16Catatan harian gadis kecil dari sarajevo, zlata. ia menyaksikan kekejaman perang. tak jelas lagi, mana…
Zhirinovsky
1994-02-05Vladimir zhirinovsky, 47, banyak mendapat dukungan rakyat rusia. ia ingin menyelamatkan ras putih, memerangi islam,…