Politik Dan Pembunuhan Di Punjab

Edisi: 34/15 / Tanggal : 1985-10-19 / Halaman : 31 / Rubrik : SEL / Penulis :


SELASA petang, 20 Agustus, Harchand Singh Longowal melangkah masuk sebuah candi di dekat Sangrur, kota kelahirannya di Negara Bagian Punjab, India. Ia bermaksud berdoa demi perdamaian. Sebelumnya, pagi hingga tengah hari, ketua partai politik Sikh terbesar - Akali Dal - itu berada di Chandi-garh, ibu kota Punjab, bersama rekan-rekan separtainya mendiskusikan bagaimana memenangkan pemilu yang diputuskan Perdana Menteri Rajiv Gandhi dilangsungkan akhir September.

Longowal, 54, pemimpin moderat Sikh yang berwajah lembut dan berjanggut panjang, di dalam candi itu membungkuk santun di depan Granth Sahib, kitab suci Sikh, dan mulai berwejang tentang perdamaian antara orang Sikh dan Hindu. Tak seorang pun ketika itu menduga akan terjadi apa-apa.

Tapi tiba-tiba seorang anak muda Sikh yang duduk di depannya menghunus sepucuk pistol dan menarik pelatuknya. Masih untung: seorang remaja Sikh lainnya, duduk bersebelahan dengan si penyerang, menyergapnya. Kali itu Longowal luput - tapi malang, peluru justru bersarang di tubuh remaja yang ingin menjadi perisai pemimpinnya itu. Ia tewas.

Dalam suasana galau dan hiruk-pikuk, seorang Sikh yang lain - yang sering menjadi pengawal Longowal - berdiri dan maju. Ia menyerukan agar jemaat tenang; tapi saat itu pula ia mencabut pistol dari bajunya dan menembakkan beberapa peluru ke tubuh bekas tuannya. Longowal dilarikan ke rumah sakit terdekat, tapi meninggal di sana beberapa menit kemudian.

* * *

Dua hal yang diupayakan - dan didoakan Longowal pada 20 Agustus itu - adalah kemenangan Akali Dal dan perdamaian Punjab. Dalam hal kemenangan cita-citanya makbul: tiga puluh empat hari setelah kematiannya, 25 September, Akali Dal meraih 73 dari 115 kursi parlemen dibandingkan dengan jumlah yang diraih Partai Congress (I) pimpinan Rajiv Gandhi, yang cuma mendapat 32 kursi - merosot hampir 100% (31 kursi) dari pemilu sebelumnya (61 kursi) - kemenangan Akali Dal kali ini hampir mutlak. Prestasi terbesar yang seumur-umur belum pernah dicapai partai moderat Sikh itu.

Toh Rajiv Gandhi tidak kalah total. Dipandang dari tujuan global yang ingin dicapai putra bekas PM Indira Gandhi dan cucu bekas PM Jawaharlal Nehru itu - menormalisasikan kehidupan politik di Punjab - Rajiv dinilai telah meraih sukses politik dalam pemilu September lalu. Ketika diangkat menjadi perdana menteri India hampir setahun berselang, ia memang menempatkan normalisasi Punjab sebagai prioritas utama kebijaksanaannya. Ia ternyata lebih senang melihat kelompok-kelompok oposisi meraih kontrol secara legal ketimbang bikin rusuh di luar garis.

Kemenangan Akali Dal di Punjab belum diiringi perdamaian seperti yang didoakan Longowal itu. Akhir September kembali pecah huru-hara antara kaum moderat dan ekstremis Sikh, tepat ketika Surjit Singh Barnala, pemimpin baru Akali Dal sepeninggal Longowal, dilantik menjadi menteri besar Punjab. Menjelang pemilu dilangsungkan, kaum ekstrem melakukan aksi teror dalam upaya menakut-nakuti masyarakat agar tidak datang ke tempat pemungutan suara. Aksi sejenis juga berjangkit di ibu kota negara, New Delhi, berupa peledakan bom yang ditaruh di dalam radio transistor dan menewaskan tiga orang. Tujuannya: "mengantar" perjalanan kampanye Rajiv Gandhi ke Punjab.

* * *

Pembunuhan Longowal dinilai Pranay Gupte dalam tulisannya di The New York Times Magazine, 8 September, sebagai babak akhir lingkaran kekerasan yang dilancarkan kaum radikal Sikh untuk memaksakan tuntutan mereka. Yang mereka inginkan bukan sekadar otonomi yang lebih luas bagi Negara Bagian Punjab, tetapi sebuah Republik Khalistan yang berdiri sendiri. Setelah melancarkan serangkaian serangan berdarah, kaum militan separatis pada 1983 mulai membangun kubu pertahanan di sebuah tempat paling suci bagi umat Sikh, Kuil Emas di Amritsar. Perdana menteri India waktu itu, Indira Gandhi, menjawab dengan keras: mengirimkan pasukan tentara untuk mengepung kuil, 5 dan 6 Juni 1984, yang disambut sengit kaum militan dengan senjata apa adanya. Pertempuran tidak seimbang ini menimbulkan korban besar: 3.000 orang tewas.

Peristiwa itulah yang menimbulkan dendam berdarah yang pada 31 Oktober 1984 pecah dalam bentuk pembantaian Indira Gandhi. Dan mimpi buruk pun melanda seluruh India seminggu lamanya, terutama di bagian utara. Ribuan Sikh tak berdosa jadi sasaran balas dendam orang Hindu. Lalu, Juni 1985, giliran orang Sikh membayar "utang darah". Meledaknya pesawat jet 747 Air India di atas pantai Irlandia, bulan itu, yang menewaskan semua 329 penumpang dan awak pesawatnya. Meski penyebab ledakan yang pasti belum dapat ditentukan, spekulasi luas menuding teroris Sikh sebagai pihak yang menanamkan bom celaka itu di tubuh pesawat.

Banyak orang khawatir bahwa pembunuhan Longowal, satu-satunya pemimpin Sikh moderat yang berani mengambil risiko melakukan persetujuan dengan pemerintah India, dapat menjadi provokasi gawat yang merobek-robek Punjab dan penduduknya yang cuma 14 juta. (Seluruh penduduk India: 800 juta). Dengan keberaniannya itu Longowal telah meletakkan dasar-dasar pendekatan, sehingga kaum Sikh dapat mendamaikan sejumlah perbedaan politik mereka, dan bersama pemerintah India mencoba menangani hal-hal yang dinilai berkenan di hati. Lebih penting lagi, di luar bidang politik Longowal berhasil mengembangkan suasana berdamai di antara Sikh dan Hindu. Karena itu, kematian tokoh ini tidak hanya menjadi pukulan terhadap upaya perdamaian di Punjab, tapi juga terhadap usaha pemulihan berbagai perbedaan di masyarakat negeri yang aneka ragam itu. Ini juga menjadi sebuah pelajaran bagi setiap pemimpin moderat lain yang ingin melawan terorisme dan mencari jalan kerukunan nasional.

* * *

Belum lama berselang, orang Sikh dimanjakan oleh golongan Hindu. Dilahirkan dari Hinduisme pada abad ke-15, aliran Sikh didirikan oleh Guru Nanak (1469-1539), yang mengaku memperoleh wahyu.

Menurut penulis dan sejarawan Khushwant Singh, Nanak mulanya ingin mendorong suatu reformasi terhadap Hinduisme, "Tetapi karena syiarnya mendapat sambutan orang banyak, ia lalu memberikan pengajaran permanen…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

Z
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14

Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…

J
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12

Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…

N
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12

Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…