Gerilya Kb
Edisi: 37/15 / Tanggal : 1985-11-09 / Halaman : 17 / Rubrik : NAS / Penulis :
BILA tengah malam ada yang mengetuk pintu rumah di Kecamatan Grujugan, 8 km di selatan Bondowoso, Jawa Timur, itu bukan rampok, apalagi hantu. Berlangsung selama Agustus yang lalu, pengetuk biasanya terdiri dari pamong desa, seorang polisi, dan seorang bidan. Maka, 32.000 jiwa di 13 desa di kecamatan tersebut, selama bulan itu merasa terganggu tidur malamnya. Bahkan, beberapa keluarga, bila merasa desanya malam itu akan mendapat giliran dikunjungi, lalu mengungsi - dengan anak-anak mereka - ke kebun tebu, misalnya. Padahal, sebagaimana penyuluhan keluarga berencana, para petugas hanya akan memberi penjelasan pentingnya KB, dan akan meminta para istri agar esoknya bersedia, misalnya, pasang spiral.
Tapi, itulah, cara pendekatan yang memilih waktu tengah malam, telah mengubah…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?