Konsep Bangsa Dan Pelahirannya
Edisi: 37/15 / Tanggal : 1985-11-09 / Halaman : 54 / Rubrik : KL / Penulis : ONGHOKHAM
ISTILAH Indonesia sudah dipakai para sarjana sejak pertengahan abad ke-19. Namun, hanya sebagai istilah ilmiah - dan, secara demikian, daerah yang lebih luas juga dapat masuk ke dalam istilah itu, daripada hanya daerah Republik Indonesia kini. Istilah Indonesia mulai menjadi istilah politik pada abad ke-20, di zaman yang disebut pergerakan nasional, jelasnya pada 1920. Ada perhimpunan mahasiswa Indonesia di Nederland yang menamakan diri Perhimpunan Indonesia, dengan penerbitan Indonesia Merdeka (1925); ada organisasi Indonesia Muda; dan seterusnya. Tanggal 28 Oktober 1928 terkenal pula sebagai hari Sumpah Pemuda, salah satu puncak dalam proses perkembangan bangsa Indonesia dan sebuah proklamasi tentang adanya bangsa Indonesia.
Memang harus ditekankan bahwa konsep bangsa ini lahir sebelum kelahiran Negara Indonesia pada 17 Agustus 1945. Demikianlah dalam teori politik modern, harus ada masyarakatnya dahulu sebelum ada negara. Tetapi, dengan demikian, eksistensi bangsa ini tidak demikian tua - baru, katakan saja, sejak 28 Oktober 1928, masa yang singkat dibandingkan dengan ribuan tahun sejarah Indonesia sebelumnya.
Ada tiga unsur penting dalam proklamasi eksistensi bangsa itu. Yakni satu bahasa, satu tanah air, dan satu nasib bersama. Konsep bangsa semacam ini diambil dari Eropa. Ernest Renan mengemukakan mengenai nasion, bahwa ia memiliki ketiga unsur itu. Renan berkesimpulan demikian dari revolusi di negaranya, Revolusi Prancis 1789. Jadi, pun di Eropa konsep bangsa tidak terlalu tua hanya seabad ditambah dua-tiga dasawarsa sebelum Sumpah Pemuda di Indonesia.
Seorang ahli ilmu politik modern, B.R. O'G. Anderson dari Universitas Cornell, Amerika Serikat, menamakan masyarakat nasion (bangsa) ini satu komuniti yang imagined, yang diciptakan dan berada dalam imajinasi (pemikiran) orang-orang dari bangsa itu.
Di Eropa, juga di Asia, konsep bangsa menggantikan kesatuan-kesatuan yang lebih tua: kesatuan dinastik dan kesatuan umat agama. Pada konsep dinastik di Indonesia juga tidak ada pengertian bangsa, seperti terlihat dari gelar raja-raja, seperti…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…
Kekerasan Polisi
1994-05-14Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…