Bisnis Mr. Wong Paspor Indonesia... ; Bisnis Baru Paspor Palsu ; Bisnis Mr. Wong: Paspor Indonesia...

Edisi: 37/15 / Tanggal : 1985-11-09 / Halaman : 66 / Rubrik : KRI / Penulis :


SUATU malam, di Bandar Udara Soekarno-Hatta mendarat sebuah pesawat Garuda. Beberapa petugas berpakaian preman tampak agak tegang. Betapa tidak. Menurut informasi dari Hong Kong, di pesawat DC-10 itu ada seorang penumpang bernama Mr. Wong alias Liman Wibowo, berusia sekitar 42 tahun. Sudah tiga bulan ia dicari-cari karena diduga menjadi otak bisnis paspor RI palsu, dan menjualnya kepada orang RRC di Bangkok.

Satu per satu penumpang yang turun dari tangga pesawat diteliti dengan cermat. Dan Mr. Wong unjuk kelicinannya yang bagai belut: Dia ternyata tak dijumpai di antara penumpang. Ia juga tak bisa ditemukan meski pesawat habis digeledah. Rupanya, menurut dugaan sumber TEMPO, Si Wong itu telah turun di Singapura. Ia agaknya tahu bahwa sebuah perangkap telah dipasang untuknya di Cengkareng.

Apa boleh buat, petugas intel, kepolisian, dan kejaksaan yang berniat menangkap Wong malam itu harus pulang dengan tangan hampa. "Kami betul-betul dikerjai olehnya," tutur sumber TEMPO, yang turut serta hendak menjaring Wong akhir September lalu, dengan nada kesal.

Mr. Wong dianggap "penting" karena ia diduga telah membeli 252 paspor RI asal Tanjungbalai, Sumatera Utara, dan menjualnya kembali kepada orang RRC seharga US$ 10 ribu atau Rp 10 juta lebih per buah.

Sampai kapan Wong bisa bertahan dengan status buronnya, entahlah. Tetapi, Sofiandi bekas Kepala Imigrasi Tanjungbalai, yang ditahan sejak Juli, mulai pekan lalu diadili di Pengadilan Negeri Jakarta Utara. Oleh Jaksa E. Supardi, ia dituduh melakukan korupsi dan menyalahgunakan jabatannya, hingga bisa mengantungi uang sebanyak Rp 138 juta lebih.

Uang sebanyak itu berasal dari 553 paspor "asli tapi palsu" yang diterbitkannya. Yang 252 - seperti sudah disebut - dikeluarkan untuk WNA RRC, dan yang 301 untuk WNI keturunan Cina yang mestinya tak boleh mendapat paspor dari Tanjungbalai.

Uang itu, menurut jaksa, tidak diterima langsung dari tangan Wong, melainkan lewat seorang penghubung bernama Benny Kusnadi alias A Hian alias Benny Wijaya. Benny - yang juga buron - menyerahkannya secara bertahap. Malah ada yang dikirimkan kepada terdakwa lewat perusahaan ekspedisi CV Titipan Kilat.

Benny tidak hanya berperan sebagai penghubung antara Wong dan Sofiandi, tapi juga berperan aktif dalam ikut menerbitkan paspor-paspor palsu pesanan Wong. Menurut sebuah sumber, pria yang sejak beberapa waktu sebelumnya dikenal sebagai calo paspor itu turut mengisi, memasang foto, dan menandatangani paspor serta membubuhkan sidik jarinya. Jadi, seolah-olah, dialah si pemilik paspor yang nama, ciri-ciri, dan data pribadinya tercantum dalam dokumen tersebut. Karena begitu banyaknya paspor yang digarapnya, bisa jadi, "Semua sidik jari tangan dan kakinya pernah dibubuhkan dalam paspor yang diurusnya," kata sumber itu, berseloroh.

Dan pekerjaan menerbitkan paspor-paspor palsu itu, biasanya, dilakukan di rumah Sofiandi, setelah jam kantor. Tujuannya, tentu, agar petugas imigrasi lainnya tidak mengetahui bahwa ia mempunya "usaha sampingan" yang hasilnya lumayan. Dari sebuah paspor bisa mendapat Rp 250 ribu, 'kan lumayan?

Tapi, memang ada anak buah kepercayaannya yang diajak kerja sama dalam usaha sampingan itu, yaitu Zakir, Syamsir, Muis, dan Idris. Keempatnya, yang kini sudah dialihtugaskan dari Tanjungbalai, mengaku tak pernah tahu siapa sebenarnya orang-orang keturunan Cina yang paspornya diurus oleh Benny. Namun, mereka tahu bahwa pengurusannya telah menyalahi ketentuan yang ada. Misalnya, permohonan itu tidak dilengkapi dengan surat warga negara, akta kelahiran, surat ganti nama, KTP, dan surat…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

G
Genta Kematian di Siraituruk
1994-05-14

Bentrokan antara kelompok hkbp pimpinan s.a.e. nabanan dan p.w.t. simanjuntak berlanjut di porsea. seorang polisi…

S
Si Pendiam Itu Tewas di Hutan
1994-05-14

Kedua kuping dan mata polisi kehutanan itu dihilangkan. kulit kepalanya dikupas. berkaitan dengan pencurian kayu…

K
KEBRUTALAN DI TENGAH KITA ; Mengapa Amuk Ramai-Ramai
1994-04-16

Kebrutalan massa makin meningkat erat kaitannya dengan masalah sosial dewasa ini. diskusi apa penyebab dan…