Nasionalisme Sempalan Gerakan ...

Edisi: 48/14 / Tanggal : 1985-01-26 / Halaman : 32 / Rubrik : KL / Penulis : PASSE, ZAKARIA M


SINAR matanya menggigit. Di depan Hakim, bahkan Muhammad Idris suka bertepuk dada menyebut "bangsa" Aceh. Proklamasi 17 Agustus 1945 tak diakuinya. Lalu Jaksa menuntut ayah empat bocah ini 12 tahun penjara. Tetapi Majelis Hakim, yang dipimpin Abdul Rahim Nasution, memvonis Idris, 38, dengan hukuman seumur hidup.

Keputusan 19 November di PN Langsa itu untuk pertama kalinya dipalukan kepada seorang pemain Aceh Merdeka.

Idris, yang dalam sidang enam kali itu tetap berbusana Aceh dan berkopiah meukeutup, bukan saja nekat menggertak Hakim dengan "hukuman mati". Tetapi juga mantap mengumumkan: "Saya panglima yang diadili negara asing."

Wakil "wali negara", dr. Muchtar Hasbi, melantiknya awal November 1977. Ia menjadi panglima perang Aceh Merdeka wilayah Peureula. Sarjana muda Akademi Pertanian Yapena 45 Medan ini masuk gerakan itu sejak 1 Oktober 1977. Sebelumnya ia pegawai PT Asamera Oil, Ltd., kontraktor asing Pertamina di tambang minyak Ranto Panyang Peureula, kampung kelahirannya. Ayahnya, Teungku Mahmud, 70, bekas kadi nikah di sana.

Pengisi ide separatisme ke dalam kepala Idris adalah adiknya sendiri, dr. Zubir Mahmud, 35. "Kami masuk Aceh Merdeka karena terikat kepentingan dan harga diri bangsa Aceh," kata anak kedua di antara lima saudara ini. "Aceh yang dikatakan daerah modal Indonesia terus-menerus diperas. Aceh belum merdeka. Tiap hari 15 milyar dolar dikuras dari sini."

Sekeluarga memilih terlibat. Dr. Zubir Mahmud tewas 20 Mei 1980 di Peureula. Ayah dua anak itu meninggalkan istri, juga dokter di Medan. Bahkan abang dan seorang paman mereka dikenal sebagai tokoh. Keduanya, Muhammad Mahmud dan Teungku Salim bin Malik, setelah disambar peluru kini menjalani hukuman masing-masing 7 tahun. Tiga Idris bersaudara sekarang berkumpul di Lembaga Pemasyarakatan Langsa, Aceh Timur. Kecuali adik perempuan, ada lagi adik yang lain, Ilyas Mahmud, yang - seperti kata Idris - entah di mana sekarang. Idris sendiri ditangkap 25 Mei 1982.

Tetap dirahasiakan jumlah anggotanya, "pasukan komando" yang dipimpin Idris berbekal 12 bedil tua. Ia belum pernah mengenal…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

O
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14

Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…

K
Kekerasan Polisi
1994-05-14

Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…

B
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16

Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…