Upaya Menunda Kebangkrutan
Edisi: 48/14 / Tanggal : 1985-01-26 / Halaman : 70 / Rubrik : EB / Penulis :
PEREDARAN uang terancam penciutan cukup serius. Kontraksi moneter besar itu akan terjadi Maret mendatang, saat puluhan bank swasta nasional dan asing harus mengembalikan kredit khusus dan pinjaman likuiditas mereka ke Bank Indonesia. Pada bulan jatuh tempo itu, bank sentral diperkirakan akan menyedot kembali uang sebesar Rp 170 milyar dari tangan masyarakat melalui lembaga keuangan nasional dan asing.
Tapi penciutan uang itu rupanya kurang disukai. Sebab, pengurasan dana sebesar itu dianggap hanya akan membikin runyam kalangan bankir, dan juga pengusaha yang sedang kekurangan likuiditas akibat tercekik resesi. Karena itu, menurut gubernur BI Arifin Siregar pada acara jamuan makan malam dengan 250 bankir, pekan lalu, akibat kontraktif dari pelunasan kredit itu perlu dihindari. Caranya, "Dana yang berasal dari pengembalian kedua jenis kredit itu akan diedarkan kembali ke masyarakat melalui mekanisme pasar uang," katanya.
Untuk mengatur arus balik uang ini, mulai 1 Februari mendatang BI memperkenalkan pemakaian Surat-Surat Berharga Pasar Uang (SBPU). Sebagai alat guna mengatur penyediaan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…