Bintang Padang Perburuan Barat
Edisi: 47/13 / Tanggal : 1984-01-21 / Halaman : 35 / Rubrik : SEL / Penulis :
SEORANG dukun meramalkan sesuatu mengenai Mary Lacock, sebelum gadis ini menikah. Katanya, Mary akan mempunyai seoran anak yang kelak menyandang nama besar.
Benar saja. William Francis Cody, lahir sebagai anak Mary yang ketiga, 2 Februari 1846, nantinya dikenal sehagai Buffalo Bill. Dan nama besar ini adalah nama seorang pemburu bison dan pemandu luar bias, yang belakangan menjadi superstar pertama di dunia seni panggung Amerika.
Sebagai mahabintang, Buffalo Bill didukung penampilan badan yang yahud. Tubuh semampai, wajah tampan dengan mata yang dalam. Misainya lebat, juga janggutnya yang terjurai bagai kuas itu.' Rambutnya gondrong sebahu. Janggut, misai, dan rambut, yang memutih pada usia tua, turut menopang kegemarannya akan warna putih. Ia hampir selalu menunggang kuda putih, dan acap mengenakan topi putih. Warna putih menjadi semacam trade mark baginya.
Sebagai seorang yang turut memerangi Indian, dan konon sempat mengupas kulit kepala pejuang Indian Cheyenne, si Tangan Kuning, ia tidak pernah menjawab atau memperbincangkan berapa orang Indian pernah dibunuhnya. "Buffalo Bill tampaknya seorang yang sopan dan baik hati, yang memperlakukan orang dengan hangat dan rasa hormat," ujar Vine Deloria dari Universitas Ariona, Tucson, AS.
Deloria menyumbangkan sebuah karangan dalam brosur Buffalo Bill and the Wild West, terbitan Museum Broklyn, New York, dan Museum Seni Institut Carnegie, Pittsburgh, Pennsylvania, 1982. Brosur yang dicetak khusus untuk pameran tentang Buffalo Bill dan Wild West itu turut dipakai ketika menyusun tulisan ini.
Julukan Buffalo Bill, milik William Francis Cody itu, diperolehnya dari para perwira pasukan Amerika yang sedang memerangi suku Indian di suatu padang prairi. Waktu itu Bill terpaksa bekerja pada sebuah perusahaan konstruksi jalan untuk menghidupi istri dan seorang anak yang masih bayi. Suatu hari, bersama kuda poni Indiannya yang diberinya nama Brigham, ia sedang menarik alat perata jalan.
Tiba-tiba, ia melihat sekawanan buffalo (kerbau Amerika yang juga disebut bison) melenggang malas di suatu padang. Naluri pemburunya langsung bangkit. Melepaskan alat perata jalan, Bill langsung menyambar bedilnya dan melompat ke punggung Brigham sambil mencoba membenahi pelana dan tali kekang binatang itu.
Di tengah padang, ia bertemu dengan beberapa perwira dari Fort Hays, yang juga sedang menguntiti kawanan bison itu. Dari atas kuda kavaleri yang tampan-tampan, mereka terheran-heran melihat tampang buruk kuda Bill dengan perlengkapan kekang yang lucu. Tapi Bill tak berkata apa-apa.
Ia membiarkan mereka maju lebih dulu. Dan di belakang, kemudian, ia memacu kuda tuanya yang bahkan tanpa penutup mata itu. Brigham berhasil menyusul, dan membuntuti kawanan bison. Dan ketika hampir sejajar, Bill menembak. Dor! Kemudian Brigham memepet seekor lainnya, dan kembali dor! dor! Maka rubuhlah tujuh bison hanya dengan 12 tembakan.
Para opsir yang datang merubung pada tercengang-cengang. Mereka kagum akan kegesitan poni tua itu dan sekaligus penunggangnya. Kembali ke perkemahan, mereka bercerita tentan kehebatan si pemburu. "Namanya William Cody," kata mereka. "Tapi sejak itu mereka memanggilnya 'Buffalo Bill'."
Buffalo Bill berasal dari keluarga yang turut dalam boyongan besar ke daerah barat Amerika, angkatan pendiri Amerika Serikat. Isaac Cody, ayahnya, adalah kelahiran Kanada yang besar di Cheveland, Ohio, di pantai selatan Danau Erie. Daerah itu kini dikenal sebagai Middle West. Ketika salah seorang saudaranya berniat beranjak lebih ke barat, ke kawasan Missouri, Isaac ikut dalam perjalanan menghiliri Sungai Ohio itu. Mereka singgah beberapa hari di Kota Cincinnati, Ohio selatan, dan di sinilah ia bertemu dan jatuh cinta dengan Mary Lacock.
Isaac menikah dengan gadis asal Pennsylvania itu pada 1840. Dan segera boyong ke kawasan lowa, di selatan Missouri, di tebing barat Sungai Mississippi. Dengan perahu mereka menghiliri Sungai Ohio ke Cairo, Illinois, tempat Sungai Ohio menumpahkan isinya ke perut Mississippi. Dengan perahu yang lain pasangan pengantin baru itu berhilir lagi ke Davenport, lowa.
Di lowa, Isaac menjadi pedagang yang berhasil, hingga mampu membeli rumah sendiri. Dan lahirlah anaknya pertama, Samuel. Kemudian mereka pindah ke pedalaman, mendiami rumah kayu gelondongan. Di sini lahir Julia, lalu si William yang Buffalo itu, kemudian adik-adiknya: Eliza, Helen, dan Mary.
Pada 1847, Isaac Cody bekerja Pada seorang tuan tanah kaya. Ia mengelola pematangan lahan perladangan dan merekrut para pekerja. Tugas ini menyibukkan seluruh keluarga, sehingga pendidikan anak-anak agak telantar. Konon, Bill sendiri dalam usia dua tahun sudah mulai belajar menjerat burung. Lalu mulai mencuri apel, dan melayari Mississippi. Ia hampir tidak pernah belajar mengeja huruf dan merasakan nikmatnya membaca.
Tahun 1849 adalah tahun perburuan emas. Sekitar 80.000 orang berburu ke pegunungan California, tempat emas ditemukan, dengan membuat perjalanan panjang dan susah. Anak-anak Cody biasa mengawasi iring-iringan mereka itu. Dan akhirnya Isaac Cody sendiri dijangkiti demam emas.
Tapi baru pada musim semi 1854 keluarga besar Isaac Cody pergi dari lowa. Semua alat rumah tangga dan pertanian mereka muatkan dalam kereta empat kuda, dan rombongan besar itu - tidak hanya keluarga Cody - bergerak lambat dari satu desa ke desa lain. Memerlukan waktu sebulan untuk sampai di kawasan barat, di sisi-menyisi Sungai Missouri.
Di sini mereka menyeberang ke Fort Leavenworth, Kansas, di pantai barat. Fort Leavenworth adalah benteng yang didirikan nada 1827 sebagai titik tolak mara ke barat bagi kafilah kereta lembu dan kuda. Pada 1850-an itu perbentengan masih terdiri dari bangunan-bangunan kayu kecil dan bengkel-bengkel, sejumlah perkemahan, dan lapangan parade. Terdapat sebuah mesin uap, beberapa meriam yang ditarik keledai, dan sejumlah serdadu.
Di sekitar permukiman kecil itu berparkir gerobak-gerobak beratap kanvas putih. Mereka menunggu perintah mengangkut suplai ke pos-pos militer lainnya yang memelihara jaringan keamanan garis depan. Fort Leavenworth juga menjadi singgahan para pedagang. Di sinilah Will Cody pertama kali melihat tampang Indian, datang berjual beli kulit binatang berbulu tebal, kuda, bedil, dan minuman keras.
Keluarga Cody bermukim di Lembah Salt Creek, beberapa mil dari perbentengan. Sekarang permukiman itu menjadi bagian kota modern Leavenworth. Sambil menunggu Kansas resmi dinyatakan terbuka untuk kulit putih (sebelumnya kawasan barat diakui sebagai milik Indian), Isaac Cody menjadi kontraktor penanaman. rumput bagi makanan kuda dan keledai tentara.
Kawasan Kansas dibuka dengan Keputusan Kongres pada 30 Mei 1854, dan beritanya sampai di Leavenworth pada 10 Juni. Cody mendaftarkan klaim atas tanah Salt Creek, dan menjadi penghuni pertama Kansas yang sah menurut hukum. Ia segera merambah pepohonan untuk pematangan lahan, dan membajak tanah. Didirikannya rumah dengan tujuh kamar. Di sini lahir si bungsu, Charles Cody, 1855 .
Will sekarang berusia 9 tahun. Ia banyak bermain dengan anak-anak Indian dari tempat-tempat penampungan (reservasi) yang berdekatan, dan belajar bercakap bahasa mereka. Reservasi adalah tempat khusus yang disediakan untuk para Indian yang sudah "jinak" dan bisa digiring ke daerah yang terpisah dari kulit putih, seperti juga yang dijoba didirikan pemerintah putih Afrika Selatan sekarang ini untuk kulit hitam. Tetapi dua anak Indian Kickapoo ikut masuk sekolah yang ada di dekat reservasi mereka, bersama Bill dan 10 anak lain. Orang Indian pun acap datang ke pasar di Salt Creek. Dan pada Hari Kemerdekaan Amerika, 4…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…